Minggu, 26 Januari 2014

L. I. A.

Lihat ini Anakku
Aku mengorbankan separuh hariku untuk bekerja demi menghidupimu,
demi memberikan kehidupan dan kebahagiaan untukmu lebih dari sekedar cukup.
Lihat ini Anakku
Aku selalu memberikan kebebasan untukmu, kebebasan bermain dan berteman padamu demi kebahagiaan dimasa mudamu ini.
Lihat ini  Anakku
Aku yang selalu mendidikmu, selalu mengajarimu, menasihatimu, agar engkau tahu mana yang baik, dan mana yang buruk dalam menjalani kehidupanmu.
Lihat ini Anakku
Kau yang kini telah tumbuh menjadi dewasa, yang telah siap menjalani kehidupanmu sendiri, siap lepas dari genggaman tanganku.
Lihat ini Anakku
Aku selalu percaya padamu, apa yang menjadi keputusanmu, cita-cita, dan semua yang menjadi jalan hidupmu.
Anakku..
Jadilah kau anak yang kuat, anak yang selalu sehat, taat pada agamamu, taat pada norma-norma kehidupanmu.
Anakku..
Jadilah engkau anak yang selalu berbakti, Mendoakan bapak ibumu, selalu ingat semua nasihat-nasihat yang diberikannya.
Anakku..
Jadilah kau contoh yang baik untuk mereka, teman-temanmu, lingkunganmu dimanapun engkau berada.
Anakku..
Jadilah kau satu-satunya anak kebanggaanku.


#Aku, ayahmu, yang selalu mendoakanmu.

Rabu, 22 Januari 2014

Aku dan Khayalan

Aku kagum padamu
Sekagum aku melihat bulan memantulkan sinar mentari ke bumi
Aku tertarik melihatmu
Sekuat magnet menarik logam yang yang tertutup lembaran kertas
Aku terpesona oleh senyumu
Seperti pesona mentari senja tenggelam di ufuk barat dan meninggalkan petang
Tiada pernah bosan untuk aku mengamatimu
Diam-diam, tanpa mungkin engkau tahu sekejap pun
Tak sedetik pun yang pernah aku lewatkan saat melihatmu
Melihatmu berucap, melihatmu terdiam, berjalan, semuanya
Aku ingin mengenalmu, sungguh
Mengenal siapa kamu, siapa orang tuamu, dan dimana rumahmu
Aku tak ingin waktu tidurku tersita oleh rasa penasaranku
Penasaran yang tercipta karena keberanianku yang tak pernah muncul
Mendekatimu, menyapamu, berbicara padamu seolah hanya mimpi
Hanya karena rasa canggung dan malu yang menyelimutiku
Jujur, aku tak berharap banyak padamu
Hanya satu yang aku ingin
Mendampingimu, disisa waktu hidupmu
 

Minggu, 19 Januari 2014

Pesan dari Masa Depan, Untuk Masa Lalu


Setiap yang hidup, pastilah punya masa lalu. Entah baik, entah juga buruk. Dialah masa lalu, masa yang telah kita lalui, masa yang menjadikan kita menjadi yang sekarang. Menjadikan kita orang yang lebih baik, ataupun yang lebih buruk. Sebaik-baiknya setiap kita adalah menjadikannya masa lalu layaknya sahabat, menjadikannya guru yang mengajarkan pelajaran hidup di masa lalu. Dengan belajar dari kegagalan dan kesalahan kita. Dengan belajar dari kesulitan dan kesedihan kita. Sebagai loncatan untuk ke masa depan yang lebih baik. Hari demi hari pasti terus berganti, Masa depan menanti, Masa lalu berganti. Tak perlu menyesali kesalahan masa lalu, karena kita sudah tak mungkin mengubahnya. Berusahalah untuk tidak mengulangi kesalahannya dimasa depan. Segala permasalah dalam hidup pastinya akan ada. Asal kita mau berusaha, pasti akan ada jalan. Berusaha dengan usaha yang terbaik sekarang, karena akan lebih buruk jika kita menyesali masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan kita. Luangkan waktu untuk renungkan masa yang telah lalu, dan rencanakan masa depanmu.
AKU TAKUT GELAP

Setiap hari aku melihatnya.
Setiap hari aku mendengarnya.
Setiap hari aku merasakannya.
Melihat rupa wajahnya.
Mendengar tiap desah nafasnya.
Merasakan ketakutan akan terrornya.
Dia terlampau dekat denganku.
Dekat dengan kehidupanku.
Kadang aku merasa merinding mendengar suara lantangnya.
Pernah aku berlari dikejarnya.
Entah apa yang ada dipikirannya.
Aku takut berurusan dengannya.
Dia terlalu besar untukku.
Dialah si Anjing hitam milik tetanggaku.
Aku memanggilnya si GELAP.

Minggu, 12 Januari 2014

CEWEK BISKUIT

Baru saja aku selesai menghabiskan biskuit terakhirku. Biskuit kesukaanku yang kubeli di minimart depan jalan sebelum masuk di gang kecil ke arah kontrakanku. Aku suka membelinya karena rasa renyahnya dan aroma wangi khas biskuitnya sangat kental sekali. Bicara masalah biskuit, beberapa hari yang lalu, aku bertemu seorang cewek, pada saat aku naik bus dalam perjalanan ke tempat kerjaku. Waktu itu aku belum sarapan. Aku berencana makan di kantin tempat aku kerja, nanti. Hari itu jalan macet parah, membuat laparku semakin menjadi, mengingat malam harinya aku hanya makan mie goreng polos tanpa telur. Disaat sedang lapar-laparnya, datang seorang cewek yang baru saja naik, dan duduk tepat di sebelahku. Dan yang bikin aku kaget, dari dia tercium aroma sejenis biskuit. Pertama sih aku nggak begitu peduli, karena aku pikir ini cuma halusinasi dari efek kelaparanku saat itu. Tapi, seiring berjalannya waktu dan dengan dibantu oleh hembusan angin sepoi dari luar jendela, tanpa permisi aroma tadi masuk kedalam hidungku, hingga aku menciumnya lagi. Sangat begitu nyata tergambar di angan-anganku, sebuah biskuit renyah yang biasa aku beli, sangat menggoda, disaat kelaparan sedang melanda. Aku selidiki lebih jauh dari mana sumber aroma biskuit itu, aku pertajam indera penciumanku, aku letakkan lebih dekat hidungku ke arah cewek itu. Dan benar, aromanya dari baju cewek itu. tapi kok bisa, kenapa? kenapa aroma itu bisa-bisanya menempel di pakaiannya? parfum? mana ada parfum aromanya biskuit? Kalaupun ada, sungguh kreatif sekali ide si pembuatnya. Kalaupun benar-benar ada, aku ingin sekali bertemu si pembuatnya, lalu aku minta dibuatkan parfum aroma nasi padang. Biar kalau aku lapar, tinggal mencium parfum itu, langsung kenyang, nggak perlu makan, ngirit.

Sabtu, 11 Januari 2014

HUJAN TIDAK SALAH, HUJAN ITU BAIK (bag.2)

Agaknya hujan sedang hobi mengguyur tanah negeri ini. Dalam seminggu ini, dia hampir tidak pernah absen membasahi bumi ini. Begitu pun juga dengan sore tadi, hujan turun terasa deras dan tiba-tiba. Aku dipaksanya untuk berbasah-basahan sepulang dari kerja tadi. Aku kedinginan, kepalaku pun sedikit pusing, mungkin efek air hujan yang jatuh menghantam kepalaku ini. Aku tidak menyalahkan hujan, hujan tidak salah, aku yang salah. Aku sengaja tidak membawa payung, dengan alasan terlalu memenuhi tas kerjaku ini. Tapi ini sudah terlanjur, terlanjur basah, tinggal aku saja menikmatinya, membiarkan hujan ini membasahi pakaian kerjaku. Aku tak begitu menghawatirkannya, karena besok aku libur, dan tak perlu cepat-cepat untuk mengeringkan pakaian ini. 

Agak lama aku diguyur hujan. Jarak dari jalan raya ke rumah lumayan jauh. Aku tidak berlari, tidak juga jalan santai. aku hanya berjalan agak cepat. Entah mengapa waktu dijalan tadi, aku teringat saat aku kecil dulu. Aku senang sekali hujan-hujanan. Terkadang aku malah sengaja mengharapkan hujan untuk datang. Aku bermain hujan bersama teman-temanku dulu, tapi aku juga tak jarang bermain sendiri. Entah kenapa dulu aku senang sekali bermain hujan, mungkin rasanya seperti mandi dengan shower, tapi bedanya ini dengan kuantiti air yang sangat banyak.

Hujan tidak Salah, bahkan Dia Baik. Dia menyirami tamanku, tanamanku, juga pohonku. Mengaliri sungai-sungai untuk sawah-sawahku. Menghijaukan hutan-hutanku. dan juga membasahi pakaian-pakaianku yang sudah mulai kering, hingga aku pergi ke tukang laundry, (Untuk hal ini si tukang laundry nya yang diuntungkan, bukan aku). 

Hujan tidak Salah, Hujan itu Baik. Entah kenapa hatiku selalu tentram jika hujan datang. Suara nya seperti nyanyian yang mampu meleburkan duka. Dinginnya juga menyejukkan, hawa panas pun tergantikan. Hujan begitu dekat denganku, sampai-sampai aku yang didalam kamar ini, bisa merasakan setiap tetesan-tetesan airnya.Mungkin ini karena atap rumahku yang bocor, atau mungkin tetesan hujan yang terlalu lihai menyeruak masuk lewat atap-atap rumahku. Hujan tidak Salah, Hujan itu Baik.Tergantung dari diri kita sendiri, bisa memanfaatkannya atau tidak. Bisa menjadikannya kawan atau lawan.
Semua Berawal dari Mimpi
 
Aku ingin jadi Dokter, biar temen-temen yang sakit bisa disembuhkan dan bisa diajak maen lagi.
Kalau aku ingin jadi Pilot, karena aku ingin terbang seperti superman.
Jadi Polisi, buat nangkepin orang-orang jahat.
Enak jadi Penyanyi, biar bisa masuk tv.
Hmmm... pengen jadi Koki, biar bisa makan yang enak-enak.

Mungkin seperti inilah jawaban anak-anak kecil jika ditanya tentang apa yang akan menjadi cita-citanya. Kebanyakan mereka akan menjawab dengan polos dan blak-blakan, mereka cenderung akan menjawab dengan apa yang mereka suka saat itu, tanpa memikirkan betapa beratnya untuk meraih suatu impian, menjadikan asa itu menjadi nyata. Begitu terjal dan berkelok jalan yang harus dilalui, belum adanya kerikil-kerikil kecil yang siap menggelincirkan kita dalam perjalanan menuju tujuan yang kita cita-cita kan.

Pada kenyataannya, cita-cita yang kita miliki dari kecil hingga sekarang, pastilah berubah-ubah. seiring dengan kedewasaan kita, dan perubahan pola pikir kita. Belum tentu apa yang kita cita-citakan hari ini, akan sama dengan apa yang kita cita-citakan esok hari. Karena cita-cita adalah tujuan hidup kita. Tanpa cita-cita, kita seperti jalan tanpa tujuan, dan mungkin kita tidak pernah tahu, untuk apa kita hidup. "Orang yang sukses, adalah orang yang berani bermimpi". Kata-kata sederhana yang penuh makna, menjelaskan bahwa kesuksesan itu berawal dari mimpi. Tentunya disini tidak hanya sekedar bermimpi lalu selesai, akan tetapi butuh adanya usaha dan kerja keras untuk mencapainya. 

Dalam proses pencapaian, gagal adalah hal yang wajar. Justru serunya disitu, kita akan bisa benar-benar merasa bangga jika kita dapat mencapai suatu yang kita inginkan dengan jalan yang tidak biasa. Gagal.. lalu bangkit.. Gagal lagi.. bangkit lagi.. Bagus banget sih, kalau kita sekali usaha, langsung berhasil. Tapi mungkin akan terasa biasa aja, nggak ada yang special, karena tidak perlu merasakan usaha yang begitu keras, jatuh-bangun, jungkir-balik, kayang, gulung-gulung, dsb. ini seperti hal nya dalam suatu pertandingan kita terus menerus mendapat "bye" sampai pertandingan final, lalu hanya bertanding sekali, dan menang. Rasa kemenangan yang harusnya diisi dengan tangis haru, jadi terasa biasa-biasa saja.

Jangan pernah takut gagal. Kalau perlu, kita habiskan jatah gagal kita, selagi masih muda. Sehingga, diwaktu kita tua nanti, tinggal keberhasilan saja yang menghinggapi kita, karena jatah gagal kita sudah habis. Yang terpenting adalah pantang menyerah. Jangan pernah putus asa dan selalu berdoa. Dimana ada usaha, disitu pasti ada jalan. Selamat tidur. Selamat bermimpi. Semoga sukses selalu menyertai kita. Amiin.

Veni, Vidi, Vici


Buka Facebook, ada yang yang bikin status "Veni, Vidi, Vici". artinya apa?
sering denger sih, tapi nggak tau artinya apa. Setelah berbagai upaya dilakukan, mencari info kesana kemari, tanya kakek, tanya ahli seni, tanya pakar fisika, tanya tukang becak, bahkan sampai lari-lari ke
perpustakaan kota. Aku rangkum segala informasinya menjadi seperti ini :

Veni, vidi, vici adalah kalimat Bahasa Latin, yang artinya Saya datang, saya melihat, saya menang. Adalah pesan kemenangan dari Julius Caesar kepada Senat Romawi atas kemenangannya di pertempuran Zela. Aku hanya ingin membahasa Veni, Vidi, Vici, jadi jangan tanya apa itu pertempuran Zela.

Kalau dilihat dari arti pesan diatas, ini seperti sebuah cerita, dimana ada awal, tengah dan akhir. dalam cerita ini awalnya adalah Veni (Saya datang), lalu bagian tengahnya adalah Vidi (Saya melihat), dan Ending nya adalah Vici (Saya menang).

Benar saja, menurut Ernest Miller Hemingway Sang penulis fiksi dengan gaya terbaik di dunia ini, Ungkapan Julius Caesar diatas lebih merupakan refleksi perjalanan hidup sang penakluk dunia. Sejarahlah yang kemudian mempopulerkannya lewat tradisi lisan ke seluruh dunia. Dan fakta saat ini membuktikan ungkapan itu telah menjelma sebagai salah satu karya literer paling populer.

Menurut Ernest Miller Hemingway, Cerita fiksi itu cukup 6 kata. Selebihnya adalah imajinasi kita sendiri. Ini adalah seperti arti dari kalimat Veni, Vidi, Vici. (Saya datang, Saya melihat, Saya menang). di dalam 6 kata tersebut sudah jelas bahwa ada awal, tengah, dan akhir cerita. sedang untuk karakter, setting dan konfliknya, itu ada dalam imajinasi kita sendiri-sendiri.

Jadi pengen bikin juga ihh.. karya fiksi 6 kata, buat nyaingin karyanya Si Julius Caesar.

Jrenggg.. Jrenggg... inilah karya fiksi saingan buat Si Julius.

"saya lapar, saya makan, saya kenyang."

Sangat gamblang sekali cerita diatas, memperlihatkan adanya awal, tengah & akhir.
Karakternya adalah Aku (sudut pandang orang pertama tunggal).
Konfliknya berupa masalah perut, "LAPAR".
Latar bertempat di Angkringan, Restoran, Warteg, Rumah, Kamar Kost, apa aja terserah imajinasi kalian, asal jangan di kamar mandi aja (#Jorokk).
Endingnya juga jelas menyebutkan Bahwa Si Aku telah Kenyang karena Makan.

Kamis, 09 Januari 2014

Aku, Si Cewek Anti Nasi

Nasi, Sebenarnya aku tidak membencimu
Aku hanya kurang menyukaimu
Entah kenapa, Aku sendiri juga tak tahu
Mungkin karena wujudmu yang kurang menarik untukku
Atau mungkin karena rasa mu, yang terkadang hambar di lidah
Nasi, Maaf jika Aku terlalu jujur padamu
Tapi tenanglah, Engkau masih aku anggap sebagai temanku
Ya.. mungkin cuma sebatas teman, tidak lebih
Aku kini telah terpikat kepadanya
Terpesona oleh keunikannya, Rasanya, Kelembutannya
Dialah Mie, si kurus panjang yang selalu menemaniku
Yang selalu ada disaat aku butuh, Disaat tidak ada dirimu
Selalu tau selera apa yang ku mau
Dia juga tidak hambar, Beraneka bentuk dan rasanya sangat menarik hati
Aku tau, Dia tak sehebat dirimu, yang lebih mampu menjagaku
memberikan segala apa yang tubuhku pinta
Tapi aku juga tak bisa mengelak keberadaannya
Keberadaannya selalu aku cari, Jika aku sedang tak menemukanmu
Walaupun dia jadi yang kedua setelah kamu, tiada masalah bagiku
Aku hanya ingin terus ada dia dihidupku
Tak peduli apa katamu, Tak peduli apa kata orang-orang tentangku
Aku teramat sangat menyukainya,
Andai dia laki-laki, Aku ingin dia menjadi pacarku
Sayang dia bukan laki-laki, Bukan pula perempuan, Juga tidak manusia
Dialah Mie, si kurus kering panjang dan keriting


Rabu, 08 Januari 2014

Bulan bertemu Bintang di Langit


Teringat wajahmu, teringat senyummu, teringat semua indahmu. Akankah kau teringat tentangku? Disebuah aula, disudut sebelah kiri paling belakang, kau mengatakan sebuah rahasia, rahasia yang selama ini kau sembunyikan, rahasia yang selama ini tak kuketahui.

"Aku mau ke Perancis..., sabtu besok berangkat..." bisikmu.
"hahhh... kenapa baru cerita?" tanyaku, nadaku agak tinggi karena kaget.
"aku pengen ngabisin waktu disini dulu sama kamu, aku nggak mau kamu kepikiran tentang rencanaku ini, aku takut kamu marah sama aku, aku takut kamu jauh dari aku.." sambil berbisik lagi, mencoba menenangkanku.

Hanya sedikit yang masih kuingat waktu itu, saat kita terakhir bertemu. Disebuah aula sekolah. 3 tahun yang lalu. Waktu itu kita sepakat untuk saling berkomunikasi lewat facebook, karena sangat terlalu mahal jika kita berkomunikasi lewat telepon.
Setelah kelulusan SMA, aku melanjutkan studiku di perguruan tinggi negeri di Kota kita ini. Sedangkan kamu, kamu melanjutkan studi ke Perancis dan ikut tinggal dengan  Pamanmu disana, sama seperti keinginan ayahmu dulu. Keinginan yang aku kira hanya gurauan belaka.
 
Seminggu yang lalu facebookku mendapatkan pesan darimu, katamu kau akan pulang akhir minggu ini. ini adalah kabar terbaik darimu selama 3 tahun terakhir ini. Mungkin jika aku tidak bisa mengontrol diri, aku akan bertelanjang dada dan berlari-lari keliling lapangan saking senangnya. Tapi aku masih sadar. Aku masih punya malu. Pun aku hanya senyum-senyum sendiri membaca pesanmu itu, sambil membayangkan seperti apa kamu yang sekarang ini. Walaupun sering kau mengirimi aku foto-foto terbarumu, tapi aku tak puas. Aku ingin melihat kamu langsung. Langsung dengan kedua mataku ini.

Tepat hari ini adalah waktu kepulanganmu. Kita sudah janjian untuk bertemu di tempat favorite kita. Di warung bakso didepan lapangan kecamatan, warung yang kalau malam membuka lesehan di pinggir lapangan. Warung bakso terlezat di kota ini. Warung bakso yang mampu menyuguhkan suasana yang begitu berbeda dimalam hari, dilengkapi dengan keindahan langit malam.

Aku sudah tidak sabar ingin bertemu. Dengan ini masih 1 jam lagi dari waktu kita janjian. Aku ingin membuat sedikit surprise untukmu. Aku sengaja datang 1 jam lebih awal, aku ingin menyiapkan tempat yang special untuk kita. Walaupun tempatnya sangat sederhana, akan ku ubah menjadi sangat berbeda. Aku juga sudah minta ijin kepada Mang Engkus, si pemilik warung bakso ini. Aku ingin membuat semua serba romantis untuk malam ini. Aku ingin membuat pertemuan kita manis, semanis BULAN bertemu dengan BINTANG di LANGIT malam ini.


HUJAN TIDAK SALAH, HUJAN ITU BAIK


Pagi ini aku berangkat dari rumah pukul 08.00, aku ada janji bertemu dengan seseorang untuk membahas proposal yang aku buat untuk bahan risetku. Tidak, aku tidak akan membahas masalah itu, yang akan aku ceritakan adalah sejak berangkat dari rumah tadi, dan berjalan sekitar 100m, bajuku sudah mulai basah, basah bukan karena air yang keluar dari kelenjar keringatku, akan tetapi air yang jatuh dari atas langit. Enggak tanggung-tanggung, baru 10 menit saja, tanah tempatku berpijak ini sudah tergenang air. Baru aku ingat, kini musim hujan sudah masuk.

"Hujan adalah peristiwa alamiah, diawali dengan proses kondensasi uap air yang terjadi pada atmosfer, yang menjadikannya butiran-butiran air yang cukup berat dan akhirnya jatuh ke bumi."

Hujan, banyak orang yang menunggunya, tak sedikit pula yang menghindarinya, bahkan menyumpahinya. banyak orang yang senang kepadanya, namun tak sedikit pula yang tidak menyukainya. Orang akan menunggu dan sangat bersyukur bila kemaraunya keringnya telah tergantikan oleh hujan. Orang akan menghindarinya bahkan membencinya bila hujan membuat sebuah bencana dan malapetaka. Apakah benar hujan membuat bencana? atau hanya sebuah alasan saja agar manusia tidak disalahkan?

"Hujan Tidak Salah, Hujan itu Baik." selama kita bisa menjaga alam kita, hujan bisa menjadi teman kita.
bencana bukan karena hujan, itulah ulah kita sendiri, kita yang telah semena-mena dengan alam, alam pun membiarkan kita ditempa becana dari hujan ini.

Senin, 06 Januari 2014

PROLOG

Ini malam ke-8 di Awal tahun ini. Mataku melirik ke arah jam tangan yang aku pakai di pergelangan tangan kiriku. Jarum panjang nya menunjuk ke angka 2, sedang pendeknya sedikit melewati angka 10. Jam 10 lewat 10 menit, waktu yang sangat tepat untuk mengistirahatkan seluruh anggota tubuh. Seharian bekerja membuat tubuh ini lemas dan ngantuk. Mungkin sebagian dari kalian-kalian sekarang ini sudah atau ingin mempersiapkan diri mengatur posisi strategis, agar tidur pun terasa nyaman dan tenteram. Namun tidak denganku malam ini. Aku telah memiliki dunia baru kini. Aku telah asyik bermain disini. Tak sabar untuk segera mengisinya dengan rangkaian kata yang akan aku ketik lewat tarian jemariku, yang dikirim melalui pesan-pesan otakku. Iya aku tahu, mungkin aku memang baru disini, tapi aku tak peduli yang penting aku menikmatinya.
Jujur, aku tak bisa menghentikan tanganku, aku tak dapat mengendalikan persaanku,
dan aku tak mungkin mampu membiarkan gairahku ini menghilang sia-sia.
Inilah aku, inilah dunia baruku. Selamat datang. Selamat menikmati.