Tentang November, Desember, Januari dan Februari
Aku berjalan menuju goa sempit.. bau.. gelap..
Menuju satu titik diujung yang jauh,
Menuju ketempat yang terang menyala,
Goa ini tak ubahnya seperti sebuah celah
Seperti diantara bangunan satu dan satunya lagi, yang tinggi dan panjang
Hanya satu yang ada dibenakku saat itu,
Untuk harus secepatnya melewati goa ini, goa yang tak kuingini
Desember..
Di akhir sebuah lorong, terhamparlah sebuah tebing terjal,
Nyata di hadapanku, di depan mataku,
Hanya ada jalan setapak kecil berbatu yang curam,
Yang bila tiada waspada, kita akan jatuh terjerembab,
Kulalui setapak demi setapak, kepegang dinding-dinding tebing sebisaku,
Hanya satu yang jadi penyemangatku,
Satu niat kecil yang telah menggiringku ke dalam situasi ini
Januari..
Aku telah sampai kedasar tebing, yang berlumpur dan basah,
Aku menyusuri sebuah jalan kecil lagi, kearah depan sejauh 5 meter,
Dan diujungnya terdapat sebuah lobang kecil seukuran 2 kali badan orang dewasa,
Di dalam sana terdapat sesuatu yang berkilau-kilau,
Sebentuk benda putih yang memantulkan cahaya dari celah-celah kecil diatas goa,
Sebentuk batu kristal warna-warni bertebaran di bawah dan di dinding-dinding goa,
Aku pun mulai mengambilnya satu persatu, menempatkannya pada sebuah karung kain hitam
Februari
Puas mengambilnya, aku menutup dan mengikat karung hitamku,
Aku pikul di atas pundakku, cukup berat ternyata..
Dan sebelum aku mencoba keluar, terdengar bunyi gemuruh dari luar lobang goa tempat aku sekarang,
Aku pun keluar dari pintu goa, terlihat tanah dan batu berserak didasar tebing,
Dan ternyata satu-satunya jalan tempat aku turun tadi,
Disinilah aku harus berfikir bagaimana cara aku untuk kembali keatas sana
Untuk kembali menjalani kehidupan ku pada Maret, April, Mei dan seterusnya..
Dari November aku belajar, betapa pentingnya kesabaran dalam berusaha,
Karena tidak selamanya apa yang kita ingini tercapai dengan instant tanpa hambatan,
Sedang Desember mengajarkan untuk fokus dan pantang menyerah, mengahadapi segala hambatan
yang kadang menghadang jalan kita untuk mencapai tujuan kita,
Dalam Januari aku tau, bahwa keberhasilan tidak perlu untuk disombongkan,
Karena kesombongan sangatlah dekat dengan keserakahan dan hendaklah selalu bersyukur untuknya,
Februari mengingatkan kita, bahwa usaha saja tidak cukup untuknya meraih apa yang kita ingin,
Setidaknya dengan berdoa, kita menjadi lebih yakin dengan apa yang akan kita jalani,
Karena sekeras apapun kita berusaha, jika Tuhan telah berkehendak lain, kita tak bisa mengelaknya