Jika tidak ingin memendam Cinta, Janganlah kita mencoba menanamnya
Cinta itu memang penuh misteri, kalau kita sudah terserang oleh virusnya, kita akan melakukan apapun untuk dapat meraihnya, dan terkadang apa yang kita lakukan jauh di luar akal sehat kita. Mencintai memang bukan perkara mudah, apalagi jika kita tak bisa mengungkapkannya. Disinilah orang akan merasakan yang namanya dilema, dilema karena tidak bisa mengungkapkan perasaan kita, dan dilema karena tersiksa memiliki cinta yang tidak diketahui oleh orang yang kita cinta.
Mungkin bagi sebagian orang, mengungkapkan cinta itu tidak mudah, bahkan sangat sulit, sesulit membalikkan telapak kaki kitakeatas. Mau bilang cinta saja susahnya bisa ngalahin susahnya ngerjain ujian nasional. Tiap ketemu, rasanya bibir jadi kaku, lidah jadi kelu, pikiran jadi tak menentu, ujung-ujungnya hanya bisa dipendam dan dipendam lagi, rasa sesal selalu datang menyelimuti, hanya karna kurang percaya diri, tuk ungkapkan rasa yang tersembunyi.
Berawal dari kita, menanam benih-benih cinta, pada akhirnya cinta akan tumbuh subur meracuni otak dan tubuh kita. Seolah dunia terlupa, yang dipikirnya hanya dia, dia dan dia. jiwa pun lebih banyak melamun daripada berpikir dan bekerja. tidak ada sedetikpun waktu yang terlewatkan tanpa memikirkannya.
Cinta, tiada berarti jika tak pernah terungkap. Menjadikannya tak seimbang, bertepuk sebelah, tak ada timbal balik. Buat apa kita menanam cinta, jika hasilnya tak berbuah manis. Hanya membuang waktu, tenaga dan pikiran, membuatnya tumbuh tanpa adanya hasil untuk kita. Buat apa memendam cinta, jika kita tak ingin memendamnya, Janganlah pernah kita mencoba menanamnya. Cinta memang tidak untuk dipendam, tapi untuk ditanam dan kita petik hasilnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar