Kamis, 13 Februari 2014

Aku Tinggal dengan Lelaki yang Bukan Suamiku

Kini telah berjalan sudah 3 tahun lebih pernikahanku, namun selama itu aku belum dikaruniai seorang anak pun. Aku tidak sedih, aku tetap bersabar, mencoba memahami jika ini hanyalah cobaan dari Tuhan. Sempat aku dan suamiku berniat untuk meng adopsi anak, tapi aku memilih untuk berfikir positif dan yakin suatu saat Tuhan akan memberikan aku dan suamiku seorang buah hati.

Suamiku adalah seorang perkerja proyek, dia sering sekali pergi keluar kota, berhari-hari bahkan pernah sampai hitungan minggu. Terkadang aku sangat merasa kesepian, karena tak ada satupun orang dirumah ini kecuali aku. Suamiku pernah mengusulkan untuk mempekerjakan seorang pembantu, biar bisa membantu mengurus rumah dan tentunya juga agar bisa menjadi teman jika aku ditinggal ke luar kota oleh suamiku. Namun aku menolaknya, karena aku pikir, aku masih bisa mengurus rumah yang tidak terlalu besar ini sendirian, lagipula aku juga tidak sedang bekerja.

Hari ini aku sakit, badanku lemas, aku tidak kuat bangun, kepalaku pusing. Aku tidak tau kenapa, seingatku semalam aku masih sehat-sehat saja. Aku juga tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat. Aku bingung, padahal baru kemarin suamiku pergi keluar kota selama seminggu. Dirumah hanya aku sendiri, rumahku juga jauh dari rumah sakit, sahabat-sahabatku pasti lagi sibuk kerja sekarang, tidak enak jika ingin minta tolong kepada mereka. tetangga-tetanggaku, aku belum begitu akrab dengan mereka, karena baru satu bulan aku tinggal disini yang sebelumnya aku tinggal ditempat orang tuaku, aku tidak enak hati jika tiba-tiba meminta tolong kepada mereka.

Akhirnya aku terpaksa memanggil dia, satu-satunya lelaki yang bisa kuharapkan, lelaki yang bukan suamiku. Lelaki yang selalu ada disaat aku butuh, lelaki yang selalu membantuku tulus tanpa mengharapkan apapun dariku, selalu menyayangiku walau terkadang aku sering melupakannya. Sementara, dialah yang menjagaku, mengantarkanku untuk periksa perihal kesehatanku, dan sementara dia akan tinggal di rumahku, paling tidak sampai keadaanku pulih. 

Dialah lelaki selain suamiku, yang rela meninggalkan istri dan anak bungsunya untuk sekedar menemaniku.
Terimakasih Ayah, atas semua kasih sayang dan pengorbananmu, untuk kami, Anakmu.

1 komentar:

  1. ayah : sseorang yg kadang tdk kita sadari kasih syangnya,, trnyta tak jauh berbeda dg ibu.. jadi syangilah mereka,,:-)

    BalasHapus