Senin, 27 Juli 2020

Maafkan Aku

Sebuah senyuman yang awalnya bisa meredakan dahaga di keringnya kisah cintaku, tak kukira kini menimbulkan pedih luka mendalam di relung hati.
Kau yang awalnya kukenal dengan kesan manis, tak kusangka tega membuat jiwaku menangis.
Kau yang dulu terlihat senang kudekati. Sekarang rasanya tak ingin lagi kudekati.

Semua ini perihal dia, yang ternyata telah resmi memilikimu. Aku jadi merasa terbohongi atas pertanda-pertanda yang kau beri ketika sempat kudekati dulu. Apakah lakumu selalu begitu pada setiap lelaki? Atau kau hanya ingin membuatku terbang sementara kau menyiapkan busur panah untuk bisa membuatku jatuh kapan pun?

Tapi waktu tak akan pernah bisa terulang. Salahku yang tak menanyakan statusmu terlebih dulu. Dan salahmu, telah mengizinkanku masuk menjelajahi hatimu. Lalu ... teruntuk semua keinginan dan jawaban dari doaku kelak, aku pasrahkan sudah pada semesta yang merajai.

Maafkan, jika aku tak bisa melakukan lebih dari sekadar berharap. Karena aku hanya lelaki pecundang, yang terlanjur menyukai seseorang yang kurasa tak mungkin akan membagi hatinya pada dua pria.

Kamis, 23 Juli 2020

Untuk Apa Bertahan?

Aku bukanlah seorang tokoh utama dalam alur cerita hidupmu, melainkan kamu sendirilah orangnya.

Pun aku bukanlah seorang tokoh pendukung yang senantiasa mendampingi sang tokoh utama dalam cerita itu.

Tugasku, hanya sebagai pemeran pengganti yang dibutuhkan jika pendukung si tokoh utama sedang tak ada.

Sudah terbiasa memang, untuk selalu merasa dicadangkan. Tak pernah dibutuhkan perannya, terkecuali jika si tokoh utama sedang berkonflik dengan si tokoh pendukung.

Bohong sekali jika kamu tidak paham tentang keinginanku untuk menjadi tokoh pendukung bagimu.

Dan tidak mungkin juga jika kamu tak tahu tentang kebosananku yang selalu hadir sebagai pemeran pengganti untuknya.

Ya ... Aku juga ingin di posisinya. Sebagai seorang pendamping dan pelindung untukmu.
Bukan hanya sebagai cadangan yang tak punya peran berarti bagimu.

Tetapi nyatanya, kamu selalu saja mempertahankan dia. Meski berulangkali konflik di antara kalian terjadi.

Atau mungkin kau berpikir jika aku menikmati peran ini? Ahh ... sepertinya kamu salah menunjukku sebagai pemeran pengganti untuknya.

Maaf jika suatu saat nanti aku terpaksa pergi untuk mencari posisi pendamping bagi tokoh utama lain. Karena, untuk apa aku bertahan jika selalu dicadangkan? Percuma saja bukan?

Senin, 20 Juli 2020

Nadir

Tak kupungkiri,
Kau sempat mempunyai tempat di sudut ruang hatiku
Meramaikan dalamnya yang pernah hampa
Mengisi memori indah yang penuh makna

Tempat itu sangat istimewa
Ada sosokmu yang penuh afeksi
Seseorang yang kupikir tak pernah ada
Yang mampu membuatku menjadi seperti diriku sendiri

Namun sekarang ruang itu serupa tepi langit sore 
Yang sisakan kenangan tercantik hari itu 
Sosok idaman itu telah pergi
Meninggalkan jutaan ingatan indah 
Kenangan kebersamaan dua belas bulan berakhir sudah 

Rabu, 15 Juli 2020

Ingin Meski Tak Bisa

"Aku ingin pulang"
Harapan itu yang selalu kuucap berulang
Aku tak ingin lagi hilang diterpa berbagai penghalang
Hanya namamu yang aku genggam di tengah padang ilalang

Apalagi alasanku pergi, bila bukan kau yang aku cari?
Pantang buatku untuk berjanji, lalu berujung mengingkari

Ini bukan hanya perkara rindu
Yang menjadi inspirasi puisi-puisi sendu
Sebab ini tentang nasib yang tengah diadu
Walau bagimu, mimpiku hanya sebatas residu
Percayalah ... aku masih kuat berjuang hingga raga kita resmi berpadu

Minggu, 12 Juli 2020

Semestaku

Teruntuk kamu, semestaku
Yang pernah hadirkan bahagia dalam hidup
Aku berjanji ...
Semua kenang tentang kita, akan kusimpan dalam memori terdalam

Terimakasih ...
Untuk cinta yang pernah kau bagi
Untuk kasih yang kerap kau beri
Walau harap bersamamu belum penuh pergi, 
Aku berjanji ...
Akan mengikhlaskan tanpa harus melupakan tentang kenangmu

Aku memang bukan lelaki sempurna
Namun denganmu (dulu), aku benar-benar bisa merasa sempurna 
Menjadi teman berbagimu, menjadi tempat bersandarmu, dan menjadi teladan segala tingkahmu
Adalah hal yang selalu aku rindukan

Meski kini hanya bisa mengenang, itu sudah lebih dari cukup untuk sekedar senang
Bahagia bersamamu memang menjadi impianku
Namun melihatmu bahagia adalah akhir dari keinginanku
Walau Kenyataan itu pahit, namun kepahitan itu tak harus dimuntahkan 
Karena aku tahu, masih ada kamu di dalamnya

Selasa, 07 Juli 2020

Aku Ingin Bahagia

Aku ingin bahagia sepertimu
Tertawa lepas tanpa beban
Meski bukan denganmu

Aku ingin bahagia seperti dia
Menjadi pemenang atasmu
Pun selalu membanggakanmu di depan yang lain

Sungguh ...
Aku iri melihat kalian
Mengabadikan cinta bersama di atas singgasana

Entah bagaimana caranya,
aku ingin bahagia
Meski hanya berpura-pura,
aku tetap ingin bahagia

Karna aku yakin
Akan selalu ada bahagia setelahmu
Meski itu bukan denganmu

Senin, 06 Juli 2020

Rencana Akan Tetap Menjadi Rencana

Pupus, adalah kata yang tepat untuk mendefinisikan tentang harapan yang telah kurencanakan pelan-pelan. 

Semua benar-benar pupus. Tatkala aku tahu bahwa dia yang menjadi bagian rencana-rencanaku, memutuskan pergi menjauh dari hatiku yang rentan rapuh.

Belum sembuh dari luka yang lama, namun lagi-lagi aku harus berusaha menyusun ulang rencana-rencana masa depanku dengan lapang. Kini, semua itu kembali menjadi setengah matang.

Bisa jadi akan butuh waktu bertahun-tahun untuk mewujudkan harapan yang dari tahun ke tahun menjadi langganan doa awal tahunku. Lagi-lagi itu tentang temu yang berujung pisah, sebelum ikrar  terucap dengan benar. 

Rabu, 01 Juli 2020

Tersingkir

Aku tersingkir ...
Kini ... ruang di kepalamu telah penuh terisi oleh namanya. Dan aku, perlahan akan dilupakan olehmu.

Aku tidak habis pikir, sebenarnya ... dia yang terlalu pandai menghasutmu, atau kau yang terlalu mudah teperdaya pesonanya?

Aku tersungkur ...
Kembali menjadi seorang pecundang, yang pasrah tanpa berusaha berjuang, untuk kembali menjadi pemenang.

Kini aku benar-benar tersingkir.
Dia yang berhasil merasuki hati dan pikiranmu, telah merusak segala rencana-rencanaku mendekatimu.

Pada akhirnya, Kau dan aku hanya menjadi sebuah kisah yang telah punah.
Dalam kisah itu, kuperkenalkan arti kesetiaan padamu, dan kau, memperkenalkan arti kekecawaan padaku.