Rabu, 01 Oktober 2014

OKTOBER PAGI

Selamat datang pagiku
Selamat datang mentariku
Selamat datang Oktoberku

Pagi hari adalah awal dari suatu cerita kita di hari ini
Ibarat orang berlomba, pagi hari adalah titik START nya
Disinilah kita dituntut untuk selalu ceria
Karena keceriaan di pagi hari akan ikut menentukan masa depan hari itu
Sesuatu hal jika diawali dengan keceriaan, akan terlihat begitu mudah
Mudah untuk menjalani, dan mudah untuk menghadapi

Keceriaan akan menghadirkan energi positif
Tidak hanya dalam diri kita sendiri
Tapi juga untuk orang lain
Keceriaan adalah awal dari kebaikan
Dengan keceriaan kita dapat lebih semangat beraktifitas
Dan dalam keceriaan kita dapat membangun sebuah harapan

Selamat pagi hariku
Selamat pagi duniaku
Semangat pagi kawanku

Senin, 29 September 2014

Panas Sudah

Hari ini sangat panas
Buktinya sekarang tidak hujan
Matahari sedang gagah memancarkan dayanya dari atas sana
Hari ini tidak mendung
Buktinya aku masih melihat matahari
Matahari memang sedang memancarkan dayanya dari atas sana
Hari ini panas dan tidak hujan
Aku tau...

Karena Panas, Aku terbangun 
Resah, gelisah dan basah
Keringat membanjiri tubuh sudah
Sekejap kamar ini menjadi sauna
Kipas angin seolah tak berarti dipojok sana
Hingga tiupan angin pun juga membawa udara panas saja
Seolah semua telah bersekongkol menyiksaku
Minyiksaku dalam kegerahan ini
ohh.. sungguh panas kotaku
Sungguh panas negriku

Jikalau dunia sepanas ini, bagaimana dengan akhirat nanti??
Pagi Itu...

Pagi itu...
Ketika matahari sudah berjalan ke arah yang terang
Lalu penjual bubur ayam depan komplek sudah memukul mangkoknya dengan sendok
Serta orang yang sudah berlalu lalang lewat depan rumah

Pagi itu...
Ketika jam dinding kamar mengarah di jam 5 tepat
Lalu pompa air rumahku sudah mulai berbunyi
Dan sudah ada suara orang bernyanyi di dalam kamar mandi

Pagi itu...
Ketika alarm ku sudah bunyi
Dan aku terpaksa bangun walaupun malas
Lalu aku ambil air wudlu dan sholat

Pagi itu...
Ketika aku sudah selesai mandi dan berdandan rapi
Lalu aku buka jendela kamar, mempersilahkan masuk udara pagi
Dan aku sapa burung-burung yang sedang bernyanyi *kalo lewat*

Pagi itu...
Seperti pagi ini, seperti pagi kemarin, dan esok pun mungkin juga iya
Setiap pagi adalah awal dari lembaran hidup hari itu
Suasana hati dipagi hari akan mempengaruhi aktifitasmu hari itu

Maka dari itu, bersemangatlah disaat pagi, apapun aktifitasmu
Karena beda orang, beda pula aktifitas paginya, belum tentu sama
Senyum dan sambutlah petualangan barumu di hari itu
Pagi itu indah, pagi itu cerah.. *nggak berlaku jika waktu mendung*
HARI MINGGU

Ini hari minggu
Aku menunduk lesu menunggu kaku
Disebuah lorong biru tak berpintu
Ini hari minggu dan aku tahu
Disaat keyakinan dikalahkan oleh ragu
Disaat kesedihan tak dapat lagi dibelenggu
Sekarang, saat ini, hari minggu
Aku bersama sahabatku, dinding bisu

Selasa, 02 September 2014

Arti Sebuah Pertemuan

Kita dipertemukan untuk satu alasan
Entah untuk belajar, atau mengajarkan
Entah untuk diperjuangkan, atau diabaikan
Entah untuk jadi yang terpenting, atau sekedarnya
Dan entah untuk diingat, atau dilupakan

Tetaplah menjadi yang terbaik diwaktu itu
Lakukan dengan tulus dan ikhlas
Lakukan dengan sepenuh jiwa
Walaupun pada akhirnya, semua tidak seperti yang kita ingin
Tak apa... Karena semua ini pasti terdapat satu alasan
Alasan yang seharusnya kita cari



Kamis, 28 Agustus 2014

JARAK, RUANG DAN WAKTU

Hari ini adalah hari yang harus aku lalui
Aku tidak dapat menghindar atau pun kembali untuk kemarin
Aku harus hadapi, siap ataupun tidak itu yang harus aku jalani

Hari ini adalah awal aku tanpa kamu
Kamu yang selalu ada buat aku
Kamu yang selalu menjaga dan mendampingiku
Juga kamu yang takkan pernah lelah untuk selalu bersamaku

Jauh adalah satu pembatas antara engkau dan aku
Jauh adalah jarak yang memisahkan dirimu denganku
Dalam ruang gerak yang berbeda, dan dalam situasi yang tak sama
Waktu yang hanya mungkin bisa menghubungkan kita

Disini saat dimana kesetiaan diuji
Dimana kesetiaan tidak hanya janji
Dan disaat prasangka menjadi tiang penyangga diri
Mungkin hanya rindu yang dapat menjadi penyatu

Dan ini adalah tentang aku dan kamu, tentang kita berdua
Maaf, untuk kali ini aku tidak bisa berkata lebih
Lebih singkat dari yang biasanya
Lebih rumit dari yang kamu kira

Karena ini adalah hari terakhir,
hari terakhir aku melihatmu di hari ini
Aku harap hari diawal kita berjumpa kembali nanti,
akan datang secepat angin yang berjalan

Sabtu, 12 Juli 2014

CHILDREN OF PALESTINE

Dibawah suara tembakan, diantara gemuruh suara roket dan disekitar puing-puing reruntuhan gedung.
Dia tetap tegar, berdiri, serasa takut pun jauh berada dalam dirinya.
Dia... Mereka...
Bocah-bocah kecil yang berada di dalam sela-sela serangan agresi para tentara israel.
Bocah-bocah kecil yang terenggut dunianya oleh perang yang entah kapan berakhirnya.
Keberanian yang menggantikan kepolosan merekalah yang sering membuat aku merinding.
Aku.. yang kini udah seperempat abad, belum tentu bisa berani seperti mereka.
Mereka, bocah-bocah 5 tahunan, menantang maut melawan tentara musuh.

Batu kerikil sebagai senjata mereka.
Bersama Ketapel kayu sebagai pelontarnya.
Dengan gagahnya mereka melempari tentara dan tank-tank musuh dari jarak dekat.
Tanpa ragu mereka melawan raksasa besi dengan batu-batu kecil itu.
Jangankan terbunuh atau hancur sekalipun, Bahkan mungkin musuh mereka tidak luka dan lecet sedikitpun.
Semua yang dilakukannya bukan tiada arti.
Semua yang dilakukannya mengandung sebuah pesan kepada musuh, kepada kita, kepada dunia.
Hanya satu pesan dari mereka "LAWAN".

Apakah kalian sempat berfikir?
Darimana keberanian yang mereka dapatkan?
Apakah mereka sudah dilatih untuk berperang?
Dan apakah mereka menyadari, untuk apa sebenarnya tujuan hidup mereka?
Hidup? Berperang? Mati?
Demi sebuah kebebasan? demi membela kaumnya?
Apa mereka sudah berfikir jauh kesana?
Bisakah kita bayangkan jika kita atau anak-anak kita yang berada disana?

Maka bersyukurlah kita telah terlahir dalam kondisi yang aman dan penuh kedamaian.


Kamis, 03 Juli 2014


BACALAH AKU

Bacalah aku..
Dikala siang dan malammu
Bacalah aku..
Dikala lapangmu dan dikala sempitmu
Bacalah aku..
Dikala senang dan dikala sedihmu
Bacalah aku..
Dikala hati sedang bimbang
Dikala hati sedang risau, butuh jalan dan butuh tuntunan

Aku adalah sebaik-baiknya bacaan
Sebagai penentram jiwa, pedoman hidup
Lentera penentram hati yang tak akan padam oleh masa

Bacalah aku..
Beribu kebaikan akan selalu menyertaimu
Bacalah aku..
Walau hanya sekedar 5 menit pun
Bacalah aku..
Walau hanya sekedar 2-3 baris sahaja
Bacalah aku..
Walau hanya dengan terbata

Bacalah aku.. Bacalah aku.. Bacalah aku..

Seseringpun yang kau mau
Karena aku adalah Bacaan untukmu
Bukan sebuah pajangan atau pun tempat selipkan uang





Jumat, 06 Juni 2014

MENTARIKU, MATAHARIKU


Aku memanggilmu MENTARI
Yang selalu setia menyapaku di ujung pagi
Membangunkan semangatku hari ini
Menyibakkan selimut malam dengan hiasan mimpi
Menggantikan sang rembulan tuk menyinari
Menemani aktifitasku hingga sore nanti
Membuka lembaran baru yang selalu silih berganti

Aku memanggilmu MENTARI
Kau yang selalu bersinar walau sendiri
Selalu tersenyum walau berteman sepi
Sang pemberi cahaya untuk kedua mata ini
Memperkuat kembali pandangan mata ini
Dari awal ku mulai membuka pagi
Hingga waktu senja menutup hari

Aku memanggilmu MENTARI
Kau hanya satu dan satu-satunya
Selalu tegar berdiri diatas sana
Selalu memberi apa yang semesta pinta
Sepercik cahaya untuk semesta yang manja
Memang tiada yang pernah sia-sia
Apa-apa yang telah diciptakan oleh Sang Kuasa

Senin, 26 Mei 2014

Kenangan dan Harapan


Saat kau menginjakkan kaki keluar dari pintu ini,
Kau akan meninggalkan berjuta kenangan manis dan pahit,
Meninggalkan teman dan kerabat yang dicintai,
Meninggalkan sekumpulan burung yang kini bernyanyi,
Meninggalkan ribuan jejak didalam kamar kecilmu,

Kau akan Beranjak pergi lalu berlari,
Ucapkan terimakasih kepada teman dan kerabatmu,
Ucapkan sampai jumpa kepada burung-burung yang terus bernyanyi,
Ucapkan selamat tinggal kepada dinding dan lantai kamarmu,
Katakan bahwa kau akan merindukan mereka,

Saat kau menginjakkan kaki keluar dari pintu ini,
Saat itulah kau akan menemukan arti dari kata pengorbanan,
Pengorbanan yang selalu engkau dengar dari orang-orang,
Pengorbanan yang selalu engkau lihat dari orang lain,
Pengorbanan itu kini akan engkau rasa & akan engkau jalani,

Sebuah pengorbanan untuk sedia meninggalkan kenangan masalalu,
Dan pengorbanan untuk sedia menerima dan memeluk masa depanmu,
Lupakan segala yang pernah menerpamu, jadikan dia sebagai teman perjalanan,
Sambutlah hari baru dengan sebuah harapan dan impian di masa depan,
Selalu berdoa dan bersabar dalam sebuah perjalanan yang tak tau kapan akan berakhir,

Jumat, 16 Mei 2014

Rindu Itu Kecewa

Rindu tapi kecewa
Kecewa tapi rindu
Dua hal yang berbeda ini menyatu syahdu dalam kalbuku
Aku memang rindu
Rindu untuk menyentuhmu
Rindu untuk mengingatmu
Rindu untuk merindukanmu

Aku Rindu, sangat sekali rindu
Rindu yang menyiksa namun bermakna
Rindu yang membara membakar asa
Rindu yang menjadikannya biasa menjadi cinta

Namun Rindu itu mengecewakanku
Layaknya tetesan air di tanah gurun,
Yang basah lalu mengering
Seperti kala mengunyah permen karet,
maniss, namun sekejap
Siapa yang telah mengecewakan rinduku?
Itu kamu...

Rindu ini teranjur rindu
Kecewa ini karena rindu
Aku kecewa namun rindu
Kecewaku menghapus rindu
Rinduku untukmu
Kecewaku Karenamu


Kamis, 15 Mei 2014

Aku yang No.1

Kini kau sadar dan kau mengerti
Kau memang membutuhkanku
Kau juga tlah bergantung padaku
Tiada hari yang kan kau lalui tanpa hadirku 
Pagi, siang, malam, pun hingga bertemu pagi kembali
Kau selalu mencurahkan isi hatimu padaku
Mencurahkan kesedihanmu, kegembiraanmu, dan kekesalanmu

Sadarkah kau tak bisa hidup tanpaku?

Kau akan mencariku jika aku menghilang walau sekejap
Kau akan menghubungiku jika aku tak jua datang berjumpa
Kau tak pernah sekalipun rela, jika aku disentuh yang lain
Karna kau telah menganggapku sebagai belahan jiwamu
Karna kau telah menjadikanku satu-satunya yang mengerti kamu

Mungkin kau pikir aku akan bisa balik untuk menukaimu

Aku memang senang jika kau menyukaiku
Aku memang senang jika aku mampu membahagiakanmu
Apapun yang aku punya, aku senang bisa memberikannya untukmu
Aku senang.. sangat senang..
Namun satu yang aku tidak senang terhadapmu

Dihatimu, aku telah menjadi no.1 diatas Tuhanmu

Karenaku, kau telah menduakan-Nya
Karenaku, kau telah melupakan-Nya
Karenaku, kau telah melalaikan perintah-Nya
Dan karenaku, kau seakan lupa apa itu dosa
Kesombonganmu kini telah menutupi ketaatanmu

Mungkin kau pikir kau bisa mempermainkanku, tapi sadarlah,
bahwa sebenarnya akulah yang telah mengendalikanmu

Kamis, 08 Mei 2014

Sampah Yang Berharga

Aku bertemu, mengenal, dan berteman denganmu.
Selalu ada disampingku, untuk menemaniku.
Kala bermain, belajar dan berpetualang bersama.
Hingga tertawa, menangis pun juga dengan dirimu.
Engkau sangat baik padaku, engkau mengerti akan diriku.
Bahkan engkau lebih tau aku, melebihi apa yang aku tahu tentang diriku.
Saat aku butuh, kau ada. Kau beri semua yang engkau punya.
Walaupun aku tak pernah sedikit pun memintanya.
Aku malu, mungkin juga takut, jika tak mampu membalas kebaikanmu.
Aku sadar, aku tak memiliki seperti apa yang kau punya.
Tak bisa memberi yang kau ingin, walau sebenarnya kau tak pernah meminta.
Tapi mengertilah.. aku masih memiliki raga dan jiwa yang selalu ada untukmu.
Aku masih memiliki kaki, yang akan selalu berlari ke arahmu.
Aku masih punya tangan, yang akan selalu memelukmu.
Juga badan ini yang akan selalu menopangmu.
Mata, yang akan terus mengawasi sekelilingmu.
Telinga, yang selalu peka terhadap teriakan suaramu.
Dan lidahku, yang senantiasa berdoa untukmu.

Kawan, mungkin bagimu, aku seperti sampah yang tak berguna.
Namun aku berharap, aku akan selalu menjadi sampah yang berharga untukmu.
 

Rabu, 07 Mei 2014

RAHASIA SEBUAH HATI

Rahasia hati tersimpan di dalam diri.
Tak bisa diterka, tak bisa dicerna.
Rahasia hati hanya untuk sendiri.
Tak layak diumbar, tak layak dipertontonkan.
Rahasia hati adalah misteri.
Milik sendiri, dipendam sendiri.
Rahasia hati tak perlu diungkapkan.
Kesombongan dan sakit hati, tak mungkin akan menjadi.
Rahasia hati, rahasia diri.
Orang lain belum pasti akan memahami.
Karena Rahasia adalah rahasia.
Tidak elok diperlihatkan, tidak pantas diperbincangkan.
Sekali Rahasia tetaplah rahasia.
Jika bukan hanya kita yang mengetahui,
Rahasia hati akan berubah menjadi Ungkapan hati.

Sabtu, 26 April 2014

Tunggu dan Bersabarlah
 
Maafkan aku, jika aku tak bisa menemuimu.
Maafkan aku, jika aku tak bisa menyentuhmu.
Mungkin dalam hitungan minggu, mungkin juga bulan.
Maafkan aku, bila aku mengabaikanmu.
Maafkan aku, bila aku mengacuhkanmu.

Mungkin nanti aku akan bertemu dengan yang lain.
Mungkin nanti aku akan bersama dengan yang lain.
Ditempat yang lain, ditempat yang berbeda.
Mungkin aku tak mengingatmu.
Mungkin aku akan melupakanmu.

Namun percayalah, ini hanya sementara, mungkin hanya sekejap mata.
Aku tetaplah aku yang dahulu, tak berubah.
Tunggulah aku, bersabarlah untukku.
Hingga aku menjadikanmu seutuhnya untukku.
Sampai nanti, sampai aku terkurung sepi.

Kamis, 24 April 2014

CEWEK JAIM

Aku, seperti inilah adaku, pendiam, pemalu, tak istimewa.
Aku yang tak ingin harga diriku jatuh dihadapan kaummu.
Aku yang tak ingin dipermainkan seperti teman-temanku.
dan aku yang ingin menjaga kehormatanku diatas kaummu.
Mungkin kamu berfikir aku egois dan tak menghormatimu.
Mungkin kamu berfikir aku sombong, tak peduli, jual mahal, atau apalah itu.
Memang seperti inilah aku, aku tetap ingin memegang prinsipku.
Bersabarlah padaku, maka suatu saatpun aku akan terbuka padamu.
Bersabarlah padaku, karena aku akan tau seberapa besar kasih dan perhatianmu.
Janganlah kau kesal lalu menjauhiku karena sikapku.
Janganlah kau kesal lalu berhenti mendekatiku.
Jangan kau menjadi seorang pengecut, karena aku tak suka lelaki pengecut.
Aku hanya seorang wanita, yang ingin mencari kasih sayang dari laki-laki istimewa versiku.
Laki-laki yang mengerti seperti apa adanya aku.
Dan laki-laki yang mau menerima wanita sederhana, namun dengan cara yang luar biasa.

Sabtu, 19 April 2014

B.E.S.T.F.R.I.E.N.D.S.

Bila ada aku, disitu ada kamu.
Entah sedih ataupun senang, kita lalui bersama.
Seolah bumi hanya milik kita saja.
Teruskan berjalan, walau badai menerjang.
Fikiran yang akan kita satukan untuk melewatinya.
Rasa peduli yang selalu terpatri dalam diri.
Inilah kunci untuk saling berbagi.
Egomu dan egoku, justru itu membuat kita satu.
Nikmati hidup dengan cara kita yang berbeda.
Dulu ataupun nanti, kita akan tetap bersama.
Selamanya, sampai maut menjemput kita
.

Kamis, 17 April 2014

 Jalanku dan Jalannya

Aku berjalan mengikuti arah yang tak ku inginkan.
Ini adalah jalan lain dari jalan keinginan mereka.
Mungkin kalian bilang aku bodoh, dungu, atau apalah.
Mau-maunya aku mengikuti keinginan dan keegoisan mereka.
Aku tidak kalah, aku tidak salah, aku hanya mengalah.
Bagiku inilah yang terbaik, mengikuti apa yang mereka pinta.
Mungkin aku seperti sebuah robot, yang sedang dimainkannya.
Kemana dia jalankan, aku pun mengikutinya.
Apapun yang aku lakukan, mereka akan senang.
Bagiku inilah yang terbaik, mengorbankan hati demi mereka.
Memendam keinginan diri demi kepuasan orang lain.
Bagiku, inilah yang namanya pengorbanan sesungguhnya.
Mengorbankan keinginan diri demi kebahagiaan orang lain.
Jangan kalian kira ini mudah.
Karena belum tentu kalian bisa melakukannya.
Jangan kalian kira ini mudah.
Karena kalian tidak akan pernah tau apa yang aku rasa.
Dan jangan kalian kira ini mudah.
Bila kalian diposisiku, mungkin kalian juga akan melakukan hal sama.
Walaupun hanya setengah hati aku jalani.
Walaupun ini bukan jalan yang aku ingini.
Tapi aku bahagia menjalaninya, karena aku bahagia melihatnya bahagia.
Melihat mereka bahagia adalah harapanku, tak peduli jadi apapun aku.
Aku hanyalah aku, tak berarti jua tanpa mereka.
Mereka yang bukan siapapun, melainkan adalah sebuah keluarga.
Kecil, sederhana namun bahagia.
Aku mulai belajar untuk bersyukur telah berjalan di jalan ini.
Aku pikir, belum tentu juga jalan yang aku impikan itu baik bagi diriku sendiri.



Terimakasih untuk apa yang telah kalian berikan.
Mungkin inilah saatnya aku untuk membalasan pemberian kalian.
Inilah jawaban dari doa-doa kalian.

Senin, 14 April 2014

Keajaiban Hadir Disetiap Mimpi
 
Hei, aku bingung dengan apa yang ingin aku tulis ini. Otakku terlalu penuh untuk berfikir, merangkai ingatan demi ingatan yang apa telah aku lalui. Aku terlalu sedih untuk mengingat yang seharusnya tak kuingat, melakukan yang seharusnya tak kulakukan. Konsentrasiku terasa buyar, aku memang tidak pernah bisa melakukan dua sampai tiga hal sekaligus dalam satu waktu. Aku bukan Dewa yang bisa melakukan semua hal dengan sekali kedipan mata. Aku juga bukan Penyihir, yang dengan santainya mengayunkan tongkat ajaibnya, dan semua bisa berjalan dengan sendirinya, dan bukan pula aku adalah Professor genius, yang bisa menciptakan segala bentuk Robot untuk membantu melakukan segala hal yang inginkan. Aku manusia kecil, yang hanya bermodalkan dengkul dan otak yang pas-pasan. Mencoba menyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah yang baru. Mencoba menjalankan kereta dengan mendorongnya, juga ingin menyalakan api dengan meniupnya.

Hei, aku memang manusia yang selalu mengharap keajaiban. Ingin aku membuat sejarah, tanpa aku melakukan apapun. Ingin aku mendapatkan banyak uang, tanpa aku bersusah payah mencarinya. Ingin aku membangun sebuah istana, tanpa ingin aku berpeluh sedikitpun. Kata instant serasa sudah terpatri dalam otakku, tak bisa dirubah sedikitpun. Dan semua kini telah terwujud, semua yang aku harapkan, semua hadir dalam dunia mimpiku, sesaat sebelum aku terbangun pada akhirnya. Dan kini, seperti yang kalian tahu, kenyataan apa yang telah ku hadapi. Aku telah benar-benar tak mengerti akan isi dari tulisan ini, mungkin juga dengan kalian. Memang benar kata orang, Dunia ini sangat membingungkan.

Kamis, 10 April 2014

 Malam Pergantian Waktu

Aku duduk di teras rumahku malam ini, hal yang biasa aku lakukan setelah makan malam usai, biasanya aku duduk sendiri ditemani secangkir teh hangat dan beberapa roti sumbu kesukaanku. Aku terkadang juga memainkan gitar dan mendendangkan sebuah lagu kenangan jaman dulu, sembari sesekali melamun, mengingat apa saja yang telah aku kerjakan pada hari itu.

Malam ini cuaca sangat bersahabat, sejuk, tidak panas, tidak pula dingin. Bulan juga sedang berada pada tahtanya, dibawah gemerlap bintang-bintang yang seolah berlomba menghiasi gelap sang malam. Pun waktu terasa cepatnya berlalu, melewati detik, menit, hari, bulan dan tahun. Tak pernah ku tahu berapa banyak hal kebaikan dan keburukan yang lakukan, berapa bentuk rintangan yang aku lalui, walaupun terkadang dengan sedikit kecurangan untuk melaluinya.

Begitulah manusia, terkadang ingin mencari jalan pintas, walaupun itu bukan jalan yang seharusnya. Manusia yang tak pernah puas dan selalu ingin lebih dan lebih, salalu ingin dipandang tinggi oleh orang lain, tanpa ia mengingat, siapa yang paling dan ter-paling di semesta raya ini. Manusia yang selalu memandang remeh dosa-dosa kecil, tanpa peduli berapa banyak dosa-dosa kecil yang telah dikumpulkannya.

Inilah aku kawan, manusia hina perindu wangi syurga, selalu mengikuti perintah-Nya walau dengan terpaksa, sering berbuat nista, tak jarang pun berbuat dusta. Entah jadi apa aku di kala tua, di kala jaman sudah berbeda, mungkin hanya sesal semata yang tersisa. Tiada hal yang bisa kuucap malam ini. Ingin menangis pun aku merasa malu. Apakah esok dan seterusnya aku akan tetap menjadi orang yang sama? Aku sendiri pun tak yakin untuk menjawabnya.

Aku masih disini, di depan teras rumahku, menikmati malam yang semakin sepi, sambil menunggu malam pergantian waktu, untuk segera membuka lembaran tahun yang baru, yang putih, yang belum pernah ada setitik nodapun. Berharap akan ku isi dengan goresan indah, yang jauh lebih indah dari tahun-tahun yang tlah lalu kujalani.

Selasa, 08 April 2014

Aku, Kau dan Jogja

Aku adalah aku, dan Kau adalah masa laluku, terbungkus cantik membentuk sebuah ingatan keciil, yang masih tersimpan di memory otakku, dimana Jogja ada diantara Kau dan Aku.

Aku adalah aku, masih sama seperti yang dulu, dan Kau adalah kenangan tentang sahabat, cinta dan cita-cita, dimana Jogja adalah titik temu antara Kau dan Aku.

Aku adalah aku, Aku yang tidak pernah menjadi aku jika Kau dan Jogja tidak pernah ada dalam diriku, dan Kau yang menjadikanku menjadi Aku yang sekarang, dimana Jogja sebagai saksi semuanya, saksi antara Kau dan Aku yang menjadikannya satu.

 Aku adalah aku yang dulu, sedang Kau adalah rencanaku, awal dari semuanya, dimana Jogja yang menjadi tujuanku, tempat dimana Aku berlabuh.

Aku adalah aku, masih tentang aku yang dulu, sedangkan Kau yang menjadi harapanku, harapan atas semua mimpi-mimpiku, dan Jogja memanglah mimpiku, awal dari semua rencana hidupku. 



Selasa, 25 Maret 2014

Pertemuan dan Perpisahan

Pertemuan adalah sebuah awal, sedang perpisahan adalah setelahnya, dan akan menyisakan rindu pada akhirnya.
Namun perpisahan bukanlah sebuah akhir, hanya dinding yang tinggi dan jarak yang luaslah sebagai penghalangnya.
Namun yakinlah, semua itu tidak menjadikan penghalang untuk saling mendoakan, karena dengan doa, semuanya menjadi begitu dekat.

Suatu hubungan merupakan salah satu fase kehidupan dimana pertemuan dan perpisahan menjadi pembatas disetiap tepinya.
Ingatlah saat pertemuan pertama kita dulu, dengan itu kau akan tau arti sebuah perpisahan.
Ingatlah saat perpisahan kita nanti, dengan itu kau akan mengerti makna dari sebuah pertemuan.

Terkadang aku berfikir, mungkin memang perlu adanya sebuah perpisahan, karena dengan perpisahan kita bisa mengerti arti kerinduan.
Untuk itu, kutitipkan salam rinduku ini pada bumi, tempat kau berpijak, dimanapun itu, hari ini, esok, dan seterusnya.

Minggu, 23 Maret 2014

 PERJALANAN CINTA

Tatapan adalah langkah awal dari semua itu. Mata yang telah menuntunku untuk melihat. Melibatkan sebuah hati yang kian menumbuhkan rasa. Membius otak untuk selalu memikirkan.
 
Maka dimulailah perjalanan yang disebut cinta.

Dimana rasa telah tertanam dilubuk hati. Dipupuk oleh suatu lamunan dan khayalan. Menumbuhkan rasa rindu yang teramat dalam. Membuahkan rasa cinta dan kasih sayang.
 
Perjalanan yang mulus adalah sebuah harapan.

Godaan itu, sekecil apapun pastilah ada. Seperti angin yang menerpa dedaunan, jatuh ke tanah lalu menghilang. Seperti karang yang terkikis oleh ombak, perlahan, namun pasti.
 
Ketidakpuasanlah yang selalu menginginkan lebih.

Mata yang tidak selalu tertuju pada satu tujuan. Membuat hati bimbang dan tergoyahkan. Ketidakmampuan perasaan untuk membendung akan sebuah keinginan. Dimana ingkar yang muncul menjadi sebuah keegoisan.
Sesungguhnya taruhan itu lebih dekat kepada kekalahan.

Penyesalan datang pada akhir cerita. Setelah keindahan berubah menjadi kemunafikan. Sesudah keindahan yang semu itu menghilang dan saat semua lubang telah terbuka. Layaknya tupai yang jatuh karena kecerobohannya.
Ketidakpuasaan, kecerobohan dan kemunafikan, menjadi suatu kelemahan.

Senin, 17 Maret 2014

Wanita Kuat ~ Wanita Hebat


Jadilah wanita yang kuat, jadilah wanita yang hebat, membanggakan orang-orang terdekat.
Walaupun engkau adalah wanita sekalipun, buktikan padaku jika kau mampu.
Raihlah semua harapanmu, harapan yang engkau inginkan, harapan yang akan engkau capai, harapan yang besar, harapan yang tidak hanya sekedar mengharap dan pasrah, namun harapan yang akan engkau perjuangkan.

Jangan manja sayang, jangan cengeng, karena kamu adalah wanita kuat, dan kamu adalah wanita hebat.
Selalulah dekat kepada-Nya, selalulah minta petunjuk dan pertolongan-Nya, karena ditangan-Nya lah semua jawaban atas usahamu itu.
Jangan menyerah sayang, jangan mudah berputus asa, karena kegagalan itu akan menjadikanmu lebih kuat dan lebih baik.

Tetaplah berusaha walau berat, habiskan jatah gagalmu, hingga hanya bersisa keberhasilan pada akhirnya, dan kita tidak pernah tau, seberapa dekatnya kita dengan keberhasilan itu.

Sabtu, 08 Maret 2014

DIALAH DIA


Dialah yang selalu menanti, menanti diriku kembali
Membawa sejuta mimpi, untuk diukirnya menjadi nyata

Dialah yang selalu mengerti, mengerti akan semua besar dan kecilnya kesalahan
Lalu merubahnya menjadi sebentuk senyuman yang indah

Dialah yang selalu menangis, terharu dan bahagia
Yang menggantikannya dari seluruh kata-kata indah, yang tersimpan dalam di lubuk jiwa

Dia pulalah yang selalu berdoa, berdoa untuk semua kebaikanku
Menjadikan tembok-tembok dihadapan seakan tenggelam ditelan dunia,
Menjadikan liku-likuan jalanku lurus seakan tanpa tikungan sekalipun,
Serta menjadikan duri-duri yang kupijak ini seperti permadani yang lembut

Dialah dia, yang selalu menungguku, membanggakan aku, dan mengharapkan diriku
Menjadi lelaki sejati, lelaki yang benar-benar lelaki,
Sebuah angan-angan, yang mampu mengalahkan Rindu sekalipun

happy birthday mom, I hope I can always make you happy 
in the rest of the time and your days

Jumat, 14 Februari 2014

S.O.M.E.D.A.Y.

 Dia adalah harapan dan cita-cita
Dia adalah rumah untuk kembali
Dia adalah tempat untuk berbagi
Untuk bersama menyatukan hati

Selalu berjuang walau berat
Orang lain mungkin menyerah, tapi kami tidak
Mencari pengalaman hal yang paling berharga
Esok adalah harapan, kemarin menjadi pelajaran
Dulu adalah dulu, bukan yang sekarang
Akan terus berusaha dan terus belajar
Yang tidak kalah penting adalah doa

Someday we will walk with you
Someday one by one obstacles will go through
Someday that hope will be come true

Kamis, 13 Februari 2014

Aku Tinggal dengan Lelaki yang Bukan Suamiku

Kini telah berjalan sudah 3 tahun lebih pernikahanku, namun selama itu aku belum dikaruniai seorang anak pun. Aku tidak sedih, aku tetap bersabar, mencoba memahami jika ini hanyalah cobaan dari Tuhan. Sempat aku dan suamiku berniat untuk meng adopsi anak, tapi aku memilih untuk berfikir positif dan yakin suatu saat Tuhan akan memberikan aku dan suamiku seorang buah hati.

Suamiku adalah seorang perkerja proyek, dia sering sekali pergi keluar kota, berhari-hari bahkan pernah sampai hitungan minggu. Terkadang aku sangat merasa kesepian, karena tak ada satupun orang dirumah ini kecuali aku. Suamiku pernah mengusulkan untuk mempekerjakan seorang pembantu, biar bisa membantu mengurus rumah dan tentunya juga agar bisa menjadi teman jika aku ditinggal ke luar kota oleh suamiku. Namun aku menolaknya, karena aku pikir, aku masih bisa mengurus rumah yang tidak terlalu besar ini sendirian, lagipula aku juga tidak sedang bekerja.

Hari ini aku sakit, badanku lemas, aku tidak kuat bangun, kepalaku pusing. Aku tidak tau kenapa, seingatku semalam aku masih sehat-sehat saja. Aku juga tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat. Aku bingung, padahal baru kemarin suamiku pergi keluar kota selama seminggu. Dirumah hanya aku sendiri, rumahku juga jauh dari rumah sakit, sahabat-sahabatku pasti lagi sibuk kerja sekarang, tidak enak jika ingin minta tolong kepada mereka. tetangga-tetanggaku, aku belum begitu akrab dengan mereka, karena baru satu bulan aku tinggal disini yang sebelumnya aku tinggal ditempat orang tuaku, aku tidak enak hati jika tiba-tiba meminta tolong kepada mereka.

Akhirnya aku terpaksa memanggil dia, satu-satunya lelaki yang bisa kuharapkan, lelaki yang bukan suamiku. Lelaki yang selalu ada disaat aku butuh, lelaki yang selalu membantuku tulus tanpa mengharapkan apapun dariku, selalu menyayangiku walau terkadang aku sering melupakannya. Sementara, dialah yang menjagaku, mengantarkanku untuk periksa perihal kesehatanku, dan sementara dia akan tinggal di rumahku, paling tidak sampai keadaanku pulih. 

Dialah lelaki selain suamiku, yang rela meninggalkan istri dan anak bungsunya untuk sekedar menemaniku.
Terimakasih Ayah, atas semua kasih sayang dan pengorbananmu, untuk kami, Anakmu.

Selasa, 11 Februari 2014

Mimpimu, Hidupmu

Mimpi adalah suatu hal yang semu, belum tentu adanya.
Mimpi bagaikan bayang-bayang, yg kadang bila dikejar tak dapat dicapai.

Mimpi juga seperti misteri yg kadang susah dimengerti.
Tapi mimpi adalah cita-cita dan harapan yg wajib kita cari, 
kita inginkan dan kita dapatkan.

Mimpi adalah satu hal kecil namun bermakna.
mimpi adalah jantung kehidupan.
Mimpi merupakan nafas bagi masa depan.
Kejayaan dari keberhasilan.

Kesabaran dan kegigihan adalah pintu pembuka mimpi.
Keberhasilan tidak terletak diawal perjalanan.
Namun keajaiban adalah milik bagi orang yg berani,
Kesejahteraan bagi yg bertahan.

"Mimpimu adalah Hidupmu"

Akhir? Bukan, Ini adalah Awal Bagiku


Aku berencana untuk datang ke acara resepsi pernikahanmu besok.
Aku sudah tidak kaget lagi setelah mendapatkan undangan pernikahan darimu, seminggu yang lalu.
Aku tahu, kamu dulu memang pernah mengisi hatiku, mengisi hari-hariku, mengisi lembaran-lembaran cerita hidupku.
Tapi itu dulu, kita sekarang sudah jauh terpisah, pun telah menemukan pasangan hidup masing-masing.
Aku tak ingin mengingat lagi apa yang telah terjadi 5 tahun yang lalu, saat kau ingin mengambil jalan hidup yang berbeda.
Walau sebenarnya aku tak bisa melupakan apa yang menjadi alasanmu untuk berpisah denganku.
Tapi aku sadar, kau adalah salah satu bagian dari sejarah hidupku, menjadi bagian dari potongan cerita masa mudaku.
Memang dulu sempat aku berfikir jika ini adalah akhir dari hidupku, akhir dari segala-galanya.
Namun aku sadar, Jika itu adalah sebuah awal yang baru, awal dari kehidupanku yang berbeda, lembaran hidup baru yang akan kulalui tanpamu.

Sekarang kita telah memiliki hidup masing-masing.
Aku telah mendapatkan seorang istri yang baik, aku pun segara akan mendapatkan seorang anak setelah 1,5 tahun aku menikah.
Sedang kini engkau akan menikah dengan pilihan hatimu sendiri.
Aku Ucapkan Selamat kepadamu, semoga engkau bahagia, dapat membina keluarga yang harmonis.
Aku Ucapkan terimakasih juga, telah sudi menjadi bagian masalaluku, telah mengajarkanku arti dari sebuah perpisahan.

Jodoh, rizki, hidup dan mati, memang benar Tuhan telah mengaturnya.
Tak akan bisa kita merubah apa yang telah menjadi takdir kita.
Petik pelajaran yang berharga dari sebuah cobaan.
Tak perlu disesali, karena mungkin ini adalah jalan yang harus kita ambil.
Sebuah skenario yang telah diciptakan untuk kita.

Terimakasih Tuhan, Terimakasih Dinda.





Sabtu, 08 Februari 2014

Rahasia Si Pemuja

Aku selalu melihatmu, akupun mengamatimu
Dari Jauh, dari dekat, ditempat yang mungkin kau tak sadari
Mungkin kau merasa biasa saja bila aku lewat didepanmu
Mungkin kau tak kan pernah tau jika aku selalu mencoba untuk bicara denganmu,
walau aku selalu saja tak bisa melakukannya

Aku mengagumimu, aku senang jika melihatmu, aku suka mengamatimu. mungkin tak sedikitpun kau tau, aku melakukan ini semua padamu
Aku mengagumimu, aku pikir kau tak kan tau, dan memang aku berharap tak ingin engkau tau, biarlah ini menjadi rahasiaku, biarlah ini semua ku nikmati sendiri

Aku selalu mengawasimu, disini, diruang gelap, mencari celah untuk memandangi, memandang setiap jalanmu, lekuk tubuhmu, paras wajahmu. Biarlah aku menikmatinya, sendiri, tanpa kalian. Entah sampai kapan aku begini, mungkin jika kau telah pergi, atau tergantikan yang lain. Dalam waktu dekat, atau mungkin selamanya.

Kamis, 06 Februari 2014

Cinta Sementara

Cinta datang dan pergi. Ketika cinta datang, kita menyambutnya dengan hati ceria. Namun, ketika cinta pergi, lepaskan saja dirinya. Biarkan ia terbang dan menghilang di balik cakrawala. Lepaskan saja asanya, dukanya, dan sedihnya. Biarkan rasa sakit membumbung tinggi di angkasa. Dan bersiaplah menyambut cinta yang baru, yang menyenangkan, yang menenangkan, yang membangun keanggunan, dan kehidupan yang menggembirakan. Jangan biarkan hati sedih berlama-lama, jangan biarkan koyak menyayat dalam-dalam. Karna, tidak ada satupun yang abadi di dunia ini, begitu juga dengan cinta . . .

Rabu, 05 Februari 2014

Jika tidak ingin memendam Cinta, Janganlah kita mencoba menanamnya


Cinta itu memang penuh misteri, kalau kita sudah terserang oleh virusnya, kita akan melakukan apapun untuk dapat meraihnya, dan terkadang apa yang kita lakukan jauh di luar akal sehat kita. Mencintai memang bukan perkara mudah, apalagi jika kita tak bisa mengungkapkannya. Disinilah orang akan merasakan yang namanya dilema, dilema karena tidak bisa mengungkapkan perasaan kita, dan dilema karena tersiksa memiliki cinta yang tidak diketahui oleh orang yang kita cinta.

Mungkin bagi sebagian orang, mengungkapkan cinta itu tidak mudah, bahkan sangat sulit, sesulit membalikkan telapak kaki kitakeatas. Mau bilang cinta saja susahnya bisa ngalahin susahnya ngerjain ujian nasional. Tiap ketemu, rasanya bibir jadi kaku, lidah jadi kelu, pikiran jadi tak menentu, ujung-ujungnya hanya bisa dipendam dan dipendam lagi, rasa sesal selalu datang menyelimuti, hanya karna kurang percaya diri, tuk ungkapkan rasa yang tersembunyi.

Berawal dari kita, menanam benih-benih cinta, pada akhirnya cinta akan tumbuh subur meracuni otak dan tubuh kita. Seolah dunia terlupa, yang dipikirnya hanya dia, dia dan dia. jiwa pun lebih banyak melamun daripada berpikir dan bekerja. tidak ada sedetikpun waktu yang terlewatkan tanpa memikirkannya. 

Cinta, tiada berarti jika tak pernah terungkap. Menjadikannya tak seimbang, bertepuk sebelah, tak ada timbal balik. Buat apa kita menanam cinta, jika hasilnya tak berbuah manis. Hanya membuang waktu, tenaga dan pikiran, membuatnya tumbuh tanpa adanya hasil untuk kita. Buat apa memendam cinta, jika kita tak ingin memendamnya, Janganlah pernah kita mencoba menanamnya. Cinta memang tidak untuk dipendam, tapi untuk ditanam dan kita petik hasilnya.



Minggu, 26 Januari 2014

L. I. A.

Lihat ini Anakku
Aku mengorbankan separuh hariku untuk bekerja demi menghidupimu,
demi memberikan kehidupan dan kebahagiaan untukmu lebih dari sekedar cukup.
Lihat ini Anakku
Aku selalu memberikan kebebasan untukmu, kebebasan bermain dan berteman padamu demi kebahagiaan dimasa mudamu ini.
Lihat ini  Anakku
Aku yang selalu mendidikmu, selalu mengajarimu, menasihatimu, agar engkau tahu mana yang baik, dan mana yang buruk dalam menjalani kehidupanmu.
Lihat ini Anakku
Kau yang kini telah tumbuh menjadi dewasa, yang telah siap menjalani kehidupanmu sendiri, siap lepas dari genggaman tanganku.
Lihat ini Anakku
Aku selalu percaya padamu, apa yang menjadi keputusanmu, cita-cita, dan semua yang menjadi jalan hidupmu.
Anakku..
Jadilah kau anak yang kuat, anak yang selalu sehat, taat pada agamamu, taat pada norma-norma kehidupanmu.
Anakku..
Jadilah engkau anak yang selalu berbakti, Mendoakan bapak ibumu, selalu ingat semua nasihat-nasihat yang diberikannya.
Anakku..
Jadilah kau contoh yang baik untuk mereka, teman-temanmu, lingkunganmu dimanapun engkau berada.
Anakku..
Jadilah kau satu-satunya anak kebanggaanku.


#Aku, ayahmu, yang selalu mendoakanmu.

Rabu, 22 Januari 2014

Aku dan Khayalan

Aku kagum padamu
Sekagum aku melihat bulan memantulkan sinar mentari ke bumi
Aku tertarik melihatmu
Sekuat magnet menarik logam yang yang tertutup lembaran kertas
Aku terpesona oleh senyumu
Seperti pesona mentari senja tenggelam di ufuk barat dan meninggalkan petang
Tiada pernah bosan untuk aku mengamatimu
Diam-diam, tanpa mungkin engkau tahu sekejap pun
Tak sedetik pun yang pernah aku lewatkan saat melihatmu
Melihatmu berucap, melihatmu terdiam, berjalan, semuanya
Aku ingin mengenalmu, sungguh
Mengenal siapa kamu, siapa orang tuamu, dan dimana rumahmu
Aku tak ingin waktu tidurku tersita oleh rasa penasaranku
Penasaran yang tercipta karena keberanianku yang tak pernah muncul
Mendekatimu, menyapamu, berbicara padamu seolah hanya mimpi
Hanya karena rasa canggung dan malu yang menyelimutiku
Jujur, aku tak berharap banyak padamu
Hanya satu yang aku ingin
Mendampingimu, disisa waktu hidupmu
 

Minggu, 19 Januari 2014

Pesan dari Masa Depan, Untuk Masa Lalu


Setiap yang hidup, pastilah punya masa lalu. Entah baik, entah juga buruk. Dialah masa lalu, masa yang telah kita lalui, masa yang menjadikan kita menjadi yang sekarang. Menjadikan kita orang yang lebih baik, ataupun yang lebih buruk. Sebaik-baiknya setiap kita adalah menjadikannya masa lalu layaknya sahabat, menjadikannya guru yang mengajarkan pelajaran hidup di masa lalu. Dengan belajar dari kegagalan dan kesalahan kita. Dengan belajar dari kesulitan dan kesedihan kita. Sebagai loncatan untuk ke masa depan yang lebih baik. Hari demi hari pasti terus berganti, Masa depan menanti, Masa lalu berganti. Tak perlu menyesali kesalahan masa lalu, karena kita sudah tak mungkin mengubahnya. Berusahalah untuk tidak mengulangi kesalahannya dimasa depan. Segala permasalah dalam hidup pastinya akan ada. Asal kita mau berusaha, pasti akan ada jalan. Berusaha dengan usaha yang terbaik sekarang, karena akan lebih buruk jika kita menyesali masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan kita. Luangkan waktu untuk renungkan masa yang telah lalu, dan rencanakan masa depanmu.
AKU TAKUT GELAP

Setiap hari aku melihatnya.
Setiap hari aku mendengarnya.
Setiap hari aku merasakannya.
Melihat rupa wajahnya.
Mendengar tiap desah nafasnya.
Merasakan ketakutan akan terrornya.
Dia terlampau dekat denganku.
Dekat dengan kehidupanku.
Kadang aku merasa merinding mendengar suara lantangnya.
Pernah aku berlari dikejarnya.
Entah apa yang ada dipikirannya.
Aku takut berurusan dengannya.
Dia terlalu besar untukku.
Dialah si Anjing hitam milik tetanggaku.
Aku memanggilnya si GELAP.

Minggu, 12 Januari 2014

CEWEK BISKUIT

Baru saja aku selesai menghabiskan biskuit terakhirku. Biskuit kesukaanku yang kubeli di minimart depan jalan sebelum masuk di gang kecil ke arah kontrakanku. Aku suka membelinya karena rasa renyahnya dan aroma wangi khas biskuitnya sangat kental sekali. Bicara masalah biskuit, beberapa hari yang lalu, aku bertemu seorang cewek, pada saat aku naik bus dalam perjalanan ke tempat kerjaku. Waktu itu aku belum sarapan. Aku berencana makan di kantin tempat aku kerja, nanti. Hari itu jalan macet parah, membuat laparku semakin menjadi, mengingat malam harinya aku hanya makan mie goreng polos tanpa telur. Disaat sedang lapar-laparnya, datang seorang cewek yang baru saja naik, dan duduk tepat di sebelahku. Dan yang bikin aku kaget, dari dia tercium aroma sejenis biskuit. Pertama sih aku nggak begitu peduli, karena aku pikir ini cuma halusinasi dari efek kelaparanku saat itu. Tapi, seiring berjalannya waktu dan dengan dibantu oleh hembusan angin sepoi dari luar jendela, tanpa permisi aroma tadi masuk kedalam hidungku, hingga aku menciumnya lagi. Sangat begitu nyata tergambar di angan-anganku, sebuah biskuit renyah yang biasa aku beli, sangat menggoda, disaat kelaparan sedang melanda. Aku selidiki lebih jauh dari mana sumber aroma biskuit itu, aku pertajam indera penciumanku, aku letakkan lebih dekat hidungku ke arah cewek itu. Dan benar, aromanya dari baju cewek itu. tapi kok bisa, kenapa? kenapa aroma itu bisa-bisanya menempel di pakaiannya? parfum? mana ada parfum aromanya biskuit? Kalaupun ada, sungguh kreatif sekali ide si pembuatnya. Kalaupun benar-benar ada, aku ingin sekali bertemu si pembuatnya, lalu aku minta dibuatkan parfum aroma nasi padang. Biar kalau aku lapar, tinggal mencium parfum itu, langsung kenyang, nggak perlu makan, ngirit.

Sabtu, 11 Januari 2014

HUJAN TIDAK SALAH, HUJAN ITU BAIK (bag.2)

Agaknya hujan sedang hobi mengguyur tanah negeri ini. Dalam seminggu ini, dia hampir tidak pernah absen membasahi bumi ini. Begitu pun juga dengan sore tadi, hujan turun terasa deras dan tiba-tiba. Aku dipaksanya untuk berbasah-basahan sepulang dari kerja tadi. Aku kedinginan, kepalaku pun sedikit pusing, mungkin efek air hujan yang jatuh menghantam kepalaku ini. Aku tidak menyalahkan hujan, hujan tidak salah, aku yang salah. Aku sengaja tidak membawa payung, dengan alasan terlalu memenuhi tas kerjaku ini. Tapi ini sudah terlanjur, terlanjur basah, tinggal aku saja menikmatinya, membiarkan hujan ini membasahi pakaian kerjaku. Aku tak begitu menghawatirkannya, karena besok aku libur, dan tak perlu cepat-cepat untuk mengeringkan pakaian ini. 

Agak lama aku diguyur hujan. Jarak dari jalan raya ke rumah lumayan jauh. Aku tidak berlari, tidak juga jalan santai. aku hanya berjalan agak cepat. Entah mengapa waktu dijalan tadi, aku teringat saat aku kecil dulu. Aku senang sekali hujan-hujanan. Terkadang aku malah sengaja mengharapkan hujan untuk datang. Aku bermain hujan bersama teman-temanku dulu, tapi aku juga tak jarang bermain sendiri. Entah kenapa dulu aku senang sekali bermain hujan, mungkin rasanya seperti mandi dengan shower, tapi bedanya ini dengan kuantiti air yang sangat banyak.

Hujan tidak Salah, bahkan Dia Baik. Dia menyirami tamanku, tanamanku, juga pohonku. Mengaliri sungai-sungai untuk sawah-sawahku. Menghijaukan hutan-hutanku. dan juga membasahi pakaian-pakaianku yang sudah mulai kering, hingga aku pergi ke tukang laundry, (Untuk hal ini si tukang laundry nya yang diuntungkan, bukan aku). 

Hujan tidak Salah, Hujan itu Baik. Entah kenapa hatiku selalu tentram jika hujan datang. Suara nya seperti nyanyian yang mampu meleburkan duka. Dinginnya juga menyejukkan, hawa panas pun tergantikan. Hujan begitu dekat denganku, sampai-sampai aku yang didalam kamar ini, bisa merasakan setiap tetesan-tetesan airnya.Mungkin ini karena atap rumahku yang bocor, atau mungkin tetesan hujan yang terlalu lihai menyeruak masuk lewat atap-atap rumahku. Hujan tidak Salah, Hujan itu Baik.Tergantung dari diri kita sendiri, bisa memanfaatkannya atau tidak. Bisa menjadikannya kawan atau lawan.
Semua Berawal dari Mimpi
 
Aku ingin jadi Dokter, biar temen-temen yang sakit bisa disembuhkan dan bisa diajak maen lagi.
Kalau aku ingin jadi Pilot, karena aku ingin terbang seperti superman.
Jadi Polisi, buat nangkepin orang-orang jahat.
Enak jadi Penyanyi, biar bisa masuk tv.
Hmmm... pengen jadi Koki, biar bisa makan yang enak-enak.

Mungkin seperti inilah jawaban anak-anak kecil jika ditanya tentang apa yang akan menjadi cita-citanya. Kebanyakan mereka akan menjawab dengan polos dan blak-blakan, mereka cenderung akan menjawab dengan apa yang mereka suka saat itu, tanpa memikirkan betapa beratnya untuk meraih suatu impian, menjadikan asa itu menjadi nyata. Begitu terjal dan berkelok jalan yang harus dilalui, belum adanya kerikil-kerikil kecil yang siap menggelincirkan kita dalam perjalanan menuju tujuan yang kita cita-cita kan.

Pada kenyataannya, cita-cita yang kita miliki dari kecil hingga sekarang, pastilah berubah-ubah. seiring dengan kedewasaan kita, dan perubahan pola pikir kita. Belum tentu apa yang kita cita-citakan hari ini, akan sama dengan apa yang kita cita-citakan esok hari. Karena cita-cita adalah tujuan hidup kita. Tanpa cita-cita, kita seperti jalan tanpa tujuan, dan mungkin kita tidak pernah tahu, untuk apa kita hidup. "Orang yang sukses, adalah orang yang berani bermimpi". Kata-kata sederhana yang penuh makna, menjelaskan bahwa kesuksesan itu berawal dari mimpi. Tentunya disini tidak hanya sekedar bermimpi lalu selesai, akan tetapi butuh adanya usaha dan kerja keras untuk mencapainya. 

Dalam proses pencapaian, gagal adalah hal yang wajar. Justru serunya disitu, kita akan bisa benar-benar merasa bangga jika kita dapat mencapai suatu yang kita inginkan dengan jalan yang tidak biasa. Gagal.. lalu bangkit.. Gagal lagi.. bangkit lagi.. Bagus banget sih, kalau kita sekali usaha, langsung berhasil. Tapi mungkin akan terasa biasa aja, nggak ada yang special, karena tidak perlu merasakan usaha yang begitu keras, jatuh-bangun, jungkir-balik, kayang, gulung-gulung, dsb. ini seperti hal nya dalam suatu pertandingan kita terus menerus mendapat "bye" sampai pertandingan final, lalu hanya bertanding sekali, dan menang. Rasa kemenangan yang harusnya diisi dengan tangis haru, jadi terasa biasa-biasa saja.

Jangan pernah takut gagal. Kalau perlu, kita habiskan jatah gagal kita, selagi masih muda. Sehingga, diwaktu kita tua nanti, tinggal keberhasilan saja yang menghinggapi kita, karena jatah gagal kita sudah habis. Yang terpenting adalah pantang menyerah. Jangan pernah putus asa dan selalu berdoa. Dimana ada usaha, disitu pasti ada jalan. Selamat tidur. Selamat bermimpi. Semoga sukses selalu menyertai kita. Amiin.

Veni, Vidi, Vici


Buka Facebook, ada yang yang bikin status "Veni, Vidi, Vici". artinya apa?
sering denger sih, tapi nggak tau artinya apa. Setelah berbagai upaya dilakukan, mencari info kesana kemari, tanya kakek, tanya ahli seni, tanya pakar fisika, tanya tukang becak, bahkan sampai lari-lari ke
perpustakaan kota. Aku rangkum segala informasinya menjadi seperti ini :

Veni, vidi, vici adalah kalimat Bahasa Latin, yang artinya Saya datang, saya melihat, saya menang. Adalah pesan kemenangan dari Julius Caesar kepada Senat Romawi atas kemenangannya di pertempuran Zela. Aku hanya ingin membahasa Veni, Vidi, Vici, jadi jangan tanya apa itu pertempuran Zela.

Kalau dilihat dari arti pesan diatas, ini seperti sebuah cerita, dimana ada awal, tengah dan akhir. dalam cerita ini awalnya adalah Veni (Saya datang), lalu bagian tengahnya adalah Vidi (Saya melihat), dan Ending nya adalah Vici (Saya menang).

Benar saja, menurut Ernest Miller Hemingway Sang penulis fiksi dengan gaya terbaik di dunia ini, Ungkapan Julius Caesar diatas lebih merupakan refleksi perjalanan hidup sang penakluk dunia. Sejarahlah yang kemudian mempopulerkannya lewat tradisi lisan ke seluruh dunia. Dan fakta saat ini membuktikan ungkapan itu telah menjelma sebagai salah satu karya literer paling populer.

Menurut Ernest Miller Hemingway, Cerita fiksi itu cukup 6 kata. Selebihnya adalah imajinasi kita sendiri. Ini adalah seperti arti dari kalimat Veni, Vidi, Vici. (Saya datang, Saya melihat, Saya menang). di dalam 6 kata tersebut sudah jelas bahwa ada awal, tengah, dan akhir cerita. sedang untuk karakter, setting dan konfliknya, itu ada dalam imajinasi kita sendiri-sendiri.

Jadi pengen bikin juga ihh.. karya fiksi 6 kata, buat nyaingin karyanya Si Julius Caesar.

Jrenggg.. Jrenggg... inilah karya fiksi saingan buat Si Julius.

"saya lapar, saya makan, saya kenyang."

Sangat gamblang sekali cerita diatas, memperlihatkan adanya awal, tengah & akhir.
Karakternya adalah Aku (sudut pandang orang pertama tunggal).
Konfliknya berupa masalah perut, "LAPAR".
Latar bertempat di Angkringan, Restoran, Warteg, Rumah, Kamar Kost, apa aja terserah imajinasi kalian, asal jangan di kamar mandi aja (#Jorokk).
Endingnya juga jelas menyebutkan Bahwa Si Aku telah Kenyang karena Makan.

Kamis, 09 Januari 2014

Aku, Si Cewek Anti Nasi

Nasi, Sebenarnya aku tidak membencimu
Aku hanya kurang menyukaimu
Entah kenapa, Aku sendiri juga tak tahu
Mungkin karena wujudmu yang kurang menarik untukku
Atau mungkin karena rasa mu, yang terkadang hambar di lidah
Nasi, Maaf jika Aku terlalu jujur padamu
Tapi tenanglah, Engkau masih aku anggap sebagai temanku
Ya.. mungkin cuma sebatas teman, tidak lebih
Aku kini telah terpikat kepadanya
Terpesona oleh keunikannya, Rasanya, Kelembutannya
Dialah Mie, si kurus panjang yang selalu menemaniku
Yang selalu ada disaat aku butuh, Disaat tidak ada dirimu
Selalu tau selera apa yang ku mau
Dia juga tidak hambar, Beraneka bentuk dan rasanya sangat menarik hati
Aku tau, Dia tak sehebat dirimu, yang lebih mampu menjagaku
memberikan segala apa yang tubuhku pinta
Tapi aku juga tak bisa mengelak keberadaannya
Keberadaannya selalu aku cari, Jika aku sedang tak menemukanmu
Walaupun dia jadi yang kedua setelah kamu, tiada masalah bagiku
Aku hanya ingin terus ada dia dihidupku
Tak peduli apa katamu, Tak peduli apa kata orang-orang tentangku
Aku teramat sangat menyukainya,
Andai dia laki-laki, Aku ingin dia menjadi pacarku
Sayang dia bukan laki-laki, Bukan pula perempuan, Juga tidak manusia
Dialah Mie, si kurus kering panjang dan keriting


Rabu, 08 Januari 2014

Bulan bertemu Bintang di Langit


Teringat wajahmu, teringat senyummu, teringat semua indahmu. Akankah kau teringat tentangku? Disebuah aula, disudut sebelah kiri paling belakang, kau mengatakan sebuah rahasia, rahasia yang selama ini kau sembunyikan, rahasia yang selama ini tak kuketahui.

"Aku mau ke Perancis..., sabtu besok berangkat..." bisikmu.
"hahhh... kenapa baru cerita?" tanyaku, nadaku agak tinggi karena kaget.
"aku pengen ngabisin waktu disini dulu sama kamu, aku nggak mau kamu kepikiran tentang rencanaku ini, aku takut kamu marah sama aku, aku takut kamu jauh dari aku.." sambil berbisik lagi, mencoba menenangkanku.

Hanya sedikit yang masih kuingat waktu itu, saat kita terakhir bertemu. Disebuah aula sekolah. 3 tahun yang lalu. Waktu itu kita sepakat untuk saling berkomunikasi lewat facebook, karena sangat terlalu mahal jika kita berkomunikasi lewat telepon.
Setelah kelulusan SMA, aku melanjutkan studiku di perguruan tinggi negeri di Kota kita ini. Sedangkan kamu, kamu melanjutkan studi ke Perancis dan ikut tinggal dengan  Pamanmu disana, sama seperti keinginan ayahmu dulu. Keinginan yang aku kira hanya gurauan belaka.
 
Seminggu yang lalu facebookku mendapatkan pesan darimu, katamu kau akan pulang akhir minggu ini. ini adalah kabar terbaik darimu selama 3 tahun terakhir ini. Mungkin jika aku tidak bisa mengontrol diri, aku akan bertelanjang dada dan berlari-lari keliling lapangan saking senangnya. Tapi aku masih sadar. Aku masih punya malu. Pun aku hanya senyum-senyum sendiri membaca pesanmu itu, sambil membayangkan seperti apa kamu yang sekarang ini. Walaupun sering kau mengirimi aku foto-foto terbarumu, tapi aku tak puas. Aku ingin melihat kamu langsung. Langsung dengan kedua mataku ini.

Tepat hari ini adalah waktu kepulanganmu. Kita sudah janjian untuk bertemu di tempat favorite kita. Di warung bakso didepan lapangan kecamatan, warung yang kalau malam membuka lesehan di pinggir lapangan. Warung bakso terlezat di kota ini. Warung bakso yang mampu menyuguhkan suasana yang begitu berbeda dimalam hari, dilengkapi dengan keindahan langit malam.

Aku sudah tidak sabar ingin bertemu. Dengan ini masih 1 jam lagi dari waktu kita janjian. Aku ingin membuat sedikit surprise untukmu. Aku sengaja datang 1 jam lebih awal, aku ingin menyiapkan tempat yang special untuk kita. Walaupun tempatnya sangat sederhana, akan ku ubah menjadi sangat berbeda. Aku juga sudah minta ijin kepada Mang Engkus, si pemilik warung bakso ini. Aku ingin membuat semua serba romantis untuk malam ini. Aku ingin membuat pertemuan kita manis, semanis BULAN bertemu dengan BINTANG di LANGIT malam ini.


HUJAN TIDAK SALAH, HUJAN ITU BAIK


Pagi ini aku berangkat dari rumah pukul 08.00, aku ada janji bertemu dengan seseorang untuk membahas proposal yang aku buat untuk bahan risetku. Tidak, aku tidak akan membahas masalah itu, yang akan aku ceritakan adalah sejak berangkat dari rumah tadi, dan berjalan sekitar 100m, bajuku sudah mulai basah, basah bukan karena air yang keluar dari kelenjar keringatku, akan tetapi air yang jatuh dari atas langit. Enggak tanggung-tanggung, baru 10 menit saja, tanah tempatku berpijak ini sudah tergenang air. Baru aku ingat, kini musim hujan sudah masuk.

"Hujan adalah peristiwa alamiah, diawali dengan proses kondensasi uap air yang terjadi pada atmosfer, yang menjadikannya butiran-butiran air yang cukup berat dan akhirnya jatuh ke bumi."

Hujan, banyak orang yang menunggunya, tak sedikit pula yang menghindarinya, bahkan menyumpahinya. banyak orang yang senang kepadanya, namun tak sedikit pula yang tidak menyukainya. Orang akan menunggu dan sangat bersyukur bila kemaraunya keringnya telah tergantikan oleh hujan. Orang akan menghindarinya bahkan membencinya bila hujan membuat sebuah bencana dan malapetaka. Apakah benar hujan membuat bencana? atau hanya sebuah alasan saja agar manusia tidak disalahkan?

"Hujan Tidak Salah, Hujan itu Baik." selama kita bisa menjaga alam kita, hujan bisa menjadi teman kita.
bencana bukan karena hujan, itulah ulah kita sendiri, kita yang telah semena-mena dengan alam, alam pun membiarkan kita ditempa becana dari hujan ini.

Senin, 06 Januari 2014

PROLOG

Ini malam ke-8 di Awal tahun ini. Mataku melirik ke arah jam tangan yang aku pakai di pergelangan tangan kiriku. Jarum panjang nya menunjuk ke angka 2, sedang pendeknya sedikit melewati angka 10. Jam 10 lewat 10 menit, waktu yang sangat tepat untuk mengistirahatkan seluruh anggota tubuh. Seharian bekerja membuat tubuh ini lemas dan ngantuk. Mungkin sebagian dari kalian-kalian sekarang ini sudah atau ingin mempersiapkan diri mengatur posisi strategis, agar tidur pun terasa nyaman dan tenteram. Namun tidak denganku malam ini. Aku telah memiliki dunia baru kini. Aku telah asyik bermain disini. Tak sabar untuk segera mengisinya dengan rangkaian kata yang akan aku ketik lewat tarian jemariku, yang dikirim melalui pesan-pesan otakku. Iya aku tahu, mungkin aku memang baru disini, tapi aku tak peduli yang penting aku menikmatinya.
Jujur, aku tak bisa menghentikan tanganku, aku tak dapat mengendalikan persaanku,
dan aku tak mungkin mampu membiarkan gairahku ini menghilang sia-sia.
Inilah aku, inilah dunia baruku. Selamat datang. Selamat menikmati.