Selasa, 11 Februari 2014

Akhir? Bukan, Ini adalah Awal Bagiku


Aku berencana untuk datang ke acara resepsi pernikahanmu besok.
Aku sudah tidak kaget lagi setelah mendapatkan undangan pernikahan darimu, seminggu yang lalu.
Aku tahu, kamu dulu memang pernah mengisi hatiku, mengisi hari-hariku, mengisi lembaran-lembaran cerita hidupku.
Tapi itu dulu, kita sekarang sudah jauh terpisah, pun telah menemukan pasangan hidup masing-masing.
Aku tak ingin mengingat lagi apa yang telah terjadi 5 tahun yang lalu, saat kau ingin mengambil jalan hidup yang berbeda.
Walau sebenarnya aku tak bisa melupakan apa yang menjadi alasanmu untuk berpisah denganku.
Tapi aku sadar, kau adalah salah satu bagian dari sejarah hidupku, menjadi bagian dari potongan cerita masa mudaku.
Memang dulu sempat aku berfikir jika ini adalah akhir dari hidupku, akhir dari segala-galanya.
Namun aku sadar, Jika itu adalah sebuah awal yang baru, awal dari kehidupanku yang berbeda, lembaran hidup baru yang akan kulalui tanpamu.

Sekarang kita telah memiliki hidup masing-masing.
Aku telah mendapatkan seorang istri yang baik, aku pun segara akan mendapatkan seorang anak setelah 1,5 tahun aku menikah.
Sedang kini engkau akan menikah dengan pilihan hatimu sendiri.
Aku Ucapkan Selamat kepadamu, semoga engkau bahagia, dapat membina keluarga yang harmonis.
Aku Ucapkan terimakasih juga, telah sudi menjadi bagian masalaluku, telah mengajarkanku arti dari sebuah perpisahan.

Jodoh, rizki, hidup dan mati, memang benar Tuhan telah mengaturnya.
Tak akan bisa kita merubah apa yang telah menjadi takdir kita.
Petik pelajaran yang berharga dari sebuah cobaan.
Tak perlu disesali, karena mungkin ini adalah jalan yang harus kita ambil.
Sebuah skenario yang telah diciptakan untuk kita.

Terimakasih Tuhan, Terimakasih Dinda.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar