Aku dan Lelehan Cadburry
Jika menunggu adalah hal menyakitkan,
Bagiku menunggumu adalah hal yang mengasikkan,Jika menanti adalah hal yang membosankan,
Untukku menantimu adalah hal yang senang kulakukan,
Tak ada hal yang paling istimewa selain menunggumu,
Menunggumu menyiapkan senyuman untukku,
Menunggumu bermake up cantik untukku,
Juga menunggu pelukkan hangat yang mungkin akan kau hadirkan untukku.
Aku suka menunggu karena itu memang diriku,
Diriku yang kuat terhadap cobaan waktu,
Diriku yang bisa bertahan siksaan menunggumu,
Aku suka menunggu bukan karena aku tak ingin cepat menemuimu,
Tidak lebih itu karena aku menghargaimu yang tak ingin diburu-buru olehku,
Kadang aku berlagak sok kuat agar kau bebas dengan duniamu,
Bebas dengan segala aktifitas dan rutinitas yang aku tak pernah tahu.
Mungkin kau merasa aku tak penting untukmu,
Layaknya sebuah coklat cadbury yang baru kubeli,
Dia dapat bertahan hingga batas masa berlakunya,
Begitupun jika kita coba melihat dari wujud luarnya mungkin
Semua akan tampak sempurna,
Namun kau tak akan pernah tahu bagaimana wujud aslinya,
Tanpa kau pernah menyentuh bagian dalamnya,
Dia akan sekeras batu es jika dalam penantian masanya ia berada di lemari pendingin,
Namun dia juga dapat meleleh seperti lilin, jika dihabiskan masanya dalam suhu yang amat panas,
Jika aku diibaratkan coklat cadbury, maka di hadapanmu pun aku masih bisa tersenyum,
Namun kau tak pernah tau jika terlalu lama menunggu, hatikupun mungkin bisa menjadi beku sekeras es atau meleleh seperti lilin,
Untuk cadbury, kau lebih suka memakannya langsung setelah membeli? atau kau akan menyimpannya dalam freezer terlebih dahulu? Atau mungkin kau akan membiarkannya meleleh lalu baru kau makan?
Dan untukku sendiri, kau lebih suka menemuiku langsung tanpa membuatku menunggu? Atau kau akan membuatku menunggu dahulu, baru kau akan sudi menemuiku?
Jika kau ingin aku menunggumu, lalu sampai kapan?
Apakah sampai nanti aku sadar, jika kau memang sengaja melakukannya untukku? Karena kau menyiksaku untuk menunggumu.