Wajah tanpa halang, tercermin pada sepasang retina.
Entah musti berucap ataukah cukup mengagum dalam diam.
Raut muka bingung menatap selidik.
Duhai puan, pandangan itu membuat diri menjadi salah tingkah.
Andaikan nyali cukup untuk membuat bibir ini berujar.
Namun sayang, aku hanya membalas senyum atas segala tanyamu.
Inikah rasa yang dikata orang-orang itu; terkesima pada jumpa pertama.
Sayangnya, pertemuan ini hanya sebatas perjalanan di kereta.
Frekuensi tanya pun memudar, seiring kereta telah penuh berlabuh pada tujuan.